PONOROGO, KOMPAS.com – Dokter RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh Arbain menyarankan kepada keluarga Mbok Yem, legenda Gunung Lawu yang dirawat di salah satu ruang perawatan, agar pengunjung hanya ngobrol dengan keluarga mengingat kondisi Mbok Yem yang juga mengalami sesak napas.
Ditengarai, sejak menjalani perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo, banyak pendaki yang menjenguk Mbok Yem.
“Plus minusnya pasti ada ya dengan pengunjung. Plusnya banyak yang mendoakan, banyak yang mengunjungi. Mbok Yem, jika ditanya, pasti menjawab sehingga mengganggu pernapasan. Keluarga kita pesan agar bagi pengunjung tidak ngobrol dengan Beliau, tapi dengan keluarganya saja. Agar Beliau bisa istirahat,” ujarnya melalui pesan singkat pada Senin (10/3/2025).
Baca juga: Mbok Yem Dirawat di RS, Mengapa Warungnya di Gunung Lawu Bisa Tetap Buka?
Muh Arbain menyampaikan, di RSU Aisyiyah, Mbok Yem dirawat oleh tiga dokter, yaitu dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam, dan dokter spesialis jantung.
Sejak menjalani perawatan pada Hari Selasa (4/3/2025) lalu, kondisi Mbok Yem mulai membaik.
“Sakitnya kompleks, dirawat oleh dokter spesialis paru, dalam, dan jantung. Saat ini sudah ada perbaikan, tapi ya naik turun, seperti kemarin tensinya sempat 90 mmHg, 110 mmHg,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, Mbok Yem mengalami pneumonia atau peradangan akut pada jaringan paru-paru yang menyebabkan Mbok Yem mengalami sesak napas.
Baca juga: Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris Gunung Lawu, Turun Gunung karena Sakit
Mbok Yem juga mengalami pembengkakan di sekujur tubuh.
“Diagnosa awal sesak napas, kondisinya lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan, ada gangguan di parunya, ada infeksinya, ada bengkak di seluruh tubuh. Lalu ada gangguan metabolismenya sehingga menyebabkan sesak,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang