Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aipda Setyo, Ikhlas Sisihkan Gaji untuk Bangun Rumah Donor Darah di Banyuwangi

Kompas.com, 10 Maret 2025, 09:46 WIB
Fitri Anggiawati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Waktu telah beranjak sore, namun kesibukan justru makin terasa dari sebuah posko donor darah di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (8/3/2025).

Meski berpuasa, ratusan orang berbondong-bondong datang untuk mendonorkan darahnya di Rumah Donor Rejoagung (RDR) yang itu setiap dua bulan sekali. 

Satu per satu warga yang datang akan mengisi formulir yang berisi data diri dan riwayat kesehatan beberapa waktu terakhir, sebelum dites oleh tenaga medis terkait boleh tidaknya menjadi donor.

Menariknya, RDR yang menjadi jujugan warga untuk mendonoasikan darah itu didirikan secara swadaya oleh masyarakat dan merupakan satu-satunya rumah donor mandiri yang berdiri di Banyuwangi.

Baca juga: Jaga Ketersediaan Darah untuk RS di Jakarta, Fahira Idris Gelar Donor Darah

Pendirinya adalah Aipda Setyo Bijaksana, seorang anggota reserse kriminal (reskrim) Polresta Banyuwangi dengan dukungan dari istrinya, dr Khusnul Imama yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Banyuwangi.

“Rumah donor ini sudah berdiri sejak 5 tahun lalu. Kegiatan donor rutin diadakan 2 bulan sekali, dan saat ini RDR sudah berusia 5 tahun 2 bulan,” kata Aipda Setyo.

Menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi, Setyo merintis kegiatan sosial itu dengan tujuan mengajak masyarakat sekitarnya untuk berbuat baik untuk menolong sesama.

Menurutnya, berbagi kebaikan bisa dimulai dengan apa saja, bahkan dari tetes darah yang dimiliki dapat menolong sesama yang membutuhkan.

Setyo juga memastikan bahwa tidak ada kepentingan apa pun dan di balik kegiatan tersebut, melainkan keinginannya sendiri untuk mengajak masyarakat untuk dapat berguna bagi sesama.

“Walaupun kita tidak bisa memberikan materi, paling tidak kita memberikan sesuatu yang ada pada diri kita untuk membantu sesama,” tutur bapak dua anak itu.

Baca juga: Kembali Gelar Bakti Sosial dan Donor Darah, Fahira Idris: Ikhtiar Menumbuhkan Kolaborasi dan Solidaritas

Awal berdiri, ada 50 donor yang tergabung. Setyo dan istrinya rutin mengakomodasi hingga mengedukasi masyarakat untuk mendonasikan darah, melalui berbagai cara, mulai dari edukasi kesehatan hingga agama.

Hasilnya, warga yang awalnya takut jarum suntik, setelah mendapatkan edukasi, kini mereka bersedia dan datang sendiri untuk mendonasikan darahnya.

Rogoh kocek pribadi 

Selain mengedukasi warga, Setyo bahkan juga rela merogoh koceknya sendiri untuk menarik minat warga datang ke Rumah Donor Rejoagung.

Dia menyisihkan sebagian pendapatannya untuk kebutuhan logistik kegiatan tersebut.

“Dari PMI biasanya hanya dapat kacang hijau, kita stimulan pakai bakso,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau