JEMBER, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajukan sebanyak 40 sekolah rakyat ke Kementerian Sosial.
Dari jumlah tersebut, 38 sekolah rakyat diperuntukkan bagi kabupaten dan kota, sedangkan dua untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Sekolah rakyat ini yang penting kabupaten punya lahan, Pemprov juga punya lahan,” kata dia usai menghadiri acara sertijab bupati dan wakil bupati Jember di kantor DPRD Jember pada Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Peluru Nyasar Kena Nenek di Jember, Proyektil Akan Diuji Balistik
Menurut dia, pihaknya sudah menyampaikan permintaan kuota sekolah rakyat itu kepada Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.
“Beliau tanya, Pemprov untuk apa (minta 2 sekolah rakyat), untuk menurunkan kemiskinan lebih signifikan di Kabupaten Malang dan Jember,” jelas dia.
Baca juga: Khofifah Minta Bupati/Wali Kota Siapkan Lahan 5 Hektar untuk Sekolah Rakyat
Berdasarkan data yang dipaparkan Khofifah, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tertinggi di Kabupaten Malang, yakni sebanyak 240.140 jiwa.
Sedangkan nomor urut dua jumlah terbanyak ada di Kabupaten Jember sebanyak 224.770 jiwa.
Menurut dia, pemerintah kabupaten dan Provinsi Jawa Timur bisa mendirikan sekolah rakyat untuk jenjang SD, SMP, dan SMA karena memiliki lahan.
Sekolah tersebut, kata dia, diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Khofifah mengaku akan membahas lebih detail teknis program tersebut bersama dengan sejumlah menteri, seperti Menteri Sosial, Menteri ATR/BPN, Menteri Desa, dan Menteri Koperasi.
“Intinya kita ingin menangkap peluang paling cepat dari daerah lain supaya kesempatan itu bisa didapat oleh warga Jawa Timur,” ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang