MADIUN, KOMPAS.com - Tradisi nyekar atau berziarah ke makam leluhur, kerabat, dan keluarga menjelang Ramadhan memberikan berkah tersendiri bagi penjual bunga setaman di Kota Madiun, Jawa Timur.
Para penjual bunga setaman diserbu pembeli yang ingin berziarah ke makam keluarga mereka.
Kondisi ini terlihat di Pasar Sleko, Kota Madiun, pada Kamis (27/2/2025).
Sejak pagi hari, warga berdatangan untuk membeli bunga setaman yang dijual para pedagang.
Baca juga: Penjual Kembang Tabur di Banyuwangi Sumringah, Panen Berkah Jelang Ramadhan
Parti, seorang penjual bunga sekar musiman, mengaku ketiban berkah menjelang Ramadhan karena banyak masyarakat yang membeli bunga untuk keperluan berziarah kubur.
Ia menjelaskan, satu tas kresek kecil dijual seharga Rp 5.000, dan satu paket nampan berisi bunga mawar dan kenanga dijual seharga Rp 40.000.
"Pembeli lumayan banyak menjelang bulan Ramadhan. Banyak yang beli mawar dan kenanga," kata Parti.
Parti juga menyebutkan bahwa hasil penjualannya dalam sehari bisa mencapai omzet kotor hingga Rp 900.000 menjelang Ramadhan.
Senada dengan Parti, Kasmiyati, penjual bunga lainnya, juga merasakan berkah yang sama.
Ia mengungkapkan bahwa bunga yang dijualnya laris manis dibeli oleh warga.
"Kalau hari lain, biasanya saya jual saat hari Rabu Wage dan Kamis Kliwon. Tetapi penjualannya tidak seperti saat ini yang banyak pembelinya," ungkap Kasmiyati.
Baca juga: Berkah Nyekar Jelang Ramadhan, Pedagang Bunga Raup Cuan Ratusan Ribu Sehari
Sementara itu, salah satu pembeli bunga, Suhari, memaklumi kenaikan harga bunga setaman menjelang Ramadhan.
Ia membeli tiga paket bunga dengan total harga Rp 50.000.
"Biasa kalau malam megengan atau hari raya, harganya memang agak naik sedikit. Memang mahal, tetapi untuk kebutuhan tidak apa-apa. Kalau hari biasa harganya murah," ungkap Suharti.
Dengan meningkatnya permintaan bunga setaman menjelang bulan Ramadhan, para pedagang di Madiun berharap dapat terus meraih keuntungan dari tradisi berziarah ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang