Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bejo Sugiantoro Meninggal, Bonek Sebut Legenda yang Dengarkan Suporter

Kompas.com, 25 Februari 2025, 21:26 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Suporter Persebaya Surabaya yang dikenal dengan sebutan Bonek, berduka atas berpulangnya legenda sepak bola mereka, Bejo Sugiantoro, pada Selasa (25/2/2025).

Bejo, yang telah lama menjadi bagian dari tim berjuluk Bajol Ijo, meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri saat bermain sepak bola di kawasan SIER.

Husein Gozali, salah satu tokoh Bonek, menyatakan bahwa para suporter merasa kehilangan sosok Bejo yang dikenal sangat terbuka terhadap masukan dari pendukung, baik saat menjadi pemain maupun pelatih.

Baca juga: Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia, Tiba-tiba Terjatuh di Tengah Permainan

"Kami sangat respect (menghormatinya). Kami juga merasa sangat kehilangan seorang legenda," ungkap Husein saat dikonfirmasi.

Bejo Sugiantoro, lahir di Sidoarjo, merupakan pemain Persebaya pada tahun 1994 hingga 2003.

Ia kembali ke klub tersebut sebagai asisten pelatih pada tahun 2018 hingga 2023, menemani Aji Santoso sebagai kepala pelatih.

"Sangat baik, Bejo kalau sama teman-teman suporter menerima masukan untuk kemajuan Persebaya. Sangat terbuka dan mendengar masukan, makanya kami sangat kehilangan," tambah Husein.

Sebagai bentuk penghormatan, Husein berencana berkoordinasi dengan Bonek lainnya dalam rangka mengadakan penghormatan kepada Bejo.

Baca juga: Bejo Sugiantoro Sempat Pingsan saat Bermain Sepak Bola sebelum Meninggal Dunia

"Sebentar lagi saya akan mengadakan pertemuan (dengan Bonek lain) untuk laga melawan Persib (Bandung), saya akan sampaikan ke teman-teman lagi (terkait penghormatan)," ujarnya.

CEO Deltras Sidoarjo, Amir Burhanudin, juga mengonfirmasi berita duka ini.

Ia menyebutkan bahwa Bejo sempat tidak sadarkan diri saat bermain bola.

"Iya (Bejo meninggal dunia), tadi sore main sepak bola, terus lagi enggak sadarkan diri," kata Amir.

Amir menjelaskan bahwa Bejo dibawa ke rumah sakit terdekat, RS Royal Hospital, namun sayangnya tidak dapat diselamatkan.

"Dibawa ke rumah sakit di depannya lapangan (SIER) itu, terus enggak nututi (keburu), pukul 17.20 WIB dinyatakan meninggal dunia sama dokter," ujarnya.

Menurut informasi yang diterima Amir, Bejo diduga mengalami serangan jantung saat bermain.

Baca juga: Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia, Sempat Tak Sadar Saat Main Bola

Saat ini, jenazahnya masih berada di rumah sakit untuk menunggu proses pemulangan.

"Jenazah (Bejo) masih di rumah sakit, masih menunggu, saya tahu rumahnya tapi enggak tahu alamatnya. Teman-teman ada di sana semua ini, keluarga ada yang ngabarin," ujar Amir.

Kehilangan Bejo Sugiantoro menjadi duka mendalam bagi seluruh suporter Persebaya dan komunitas sepak bola di Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau