Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seribu Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Tiba di Pendopo Banyuwangi

Kompas.com, 20 Februari 2025, 19:52 WIB
Fitri Anggiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 paket sembako tiba di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi pada hari pertama pengumpulan, Kamis (20/2/2025).

Sembako tersebut dikirim oleh berbagai pihak setelah adanya imbauan dari Pemkab Banyuwangi bahwa karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta Wakil Bupati Mujiono diganti dengan paket sembako.

"Pada hari pertama pengumpulan, sudah masuk di catatan petugas sekitar 1.000 paket dari berbagai pihak,” kata Asisten Administrasi dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Choiril Ustadi, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Profil Ipuk Fiestiandani, Perjalanan Karier dan Kiprah sebagai Bupati Banyuwangi

Ustadi mengatakan, sembako yang datang berasal dari berbagai instansi, organisasi profesi, dan kelembagaan seperti PT. INKA, HIPMI, serta pihak-pihak swasta lainnya yang turut mendukung imbauan positif tersebut.

Ustadi menyebutkan, ribuan paket sembako tersebut akan disalurkan kepada warga miskin dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam yang sebelumnya menerjang Banyuwangi.

Salah satu pihak yang turut mengirimkan paket sembako adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, yang memuji program pengganti karangan tersebut sebagai hal yang positif.

“Selamat bertugas kepada bupati dan wakilnya. Program mengganti karangan bunga dengan sembako ini sangat bagus sekali, karena memang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” kata perwakilan IDI Banyuwangi, Nanang Kosim.

Baca juga: Pantai Bangsring Banyuwangi Tercemar Oli, KSOP Ngaku Belum Tahu

Selain itu, paket sembako juga datang dari Pemuda Katolik Komisariat Banyuwangi, yang mengatakan bahwa program pengganti karangan bunga dengan paket sembako merupakan terobosan baru.

“Ini merupakan terobosan baru yang sangat bermanfaat, pastinya. Sembako lebih bermanfaat bagi warga,” kata perwakilan Pemuda Katolik, Agustinus Iwan Sanjaya.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, Ipuk mengimbau kepada pihak-pihak yang hendak mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat untuk menggantinya menjadi paket sembako yang akan disalurkan kepada warga miskin dan korban bencana.

"Kami memahami banyak pihak yang ingin memberikan ucapan selamat kepada kami melalui bentuk karangan bunga. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengimbau agar ucapan selamat melalui karangan bunga diganti dengan paket sembako untuk warga miskin," kata Ipuk, Rabu (19/2/2025).

Dikatakan Ipuk, hal tersebut sesuai dengan program di periode kedua pemerintahannya untuk bergotong royong menekan kemiskinan.

Ipuk juga meminta dukungan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dia dan wakilnya, Mujiono, dapat mengemban amanah dengan baik.

“Salah satunya prioritas pembangunan adalah mengurangi angka kemiskinan," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau