JOMBANG, KOMPAS.com - PRA (19), gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditemukan tewas mengapung di sungai Desa Pacarpeluk, Selasa (11/2/2025) pagi.
Jenazah Pra ditemukan di wilayah Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh. Lokasi penemuan ini berjarak sekitar 20 kilometer dari tempat tinggalnya.
Paman PRA, Suwari, mengungkapkan, keponakannya pada Senin (10/2/2025) petang berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi cash on delivery (COD).
Menurut dia, gadis yang kini duduk di bangku kelas III SMA tersebut berangkat dari rumah dengan mengendarai motor Honda Vario.
Namun, kabar duka diterima keluarga pada Selasa pagi, saat PRA ditemukan meninggal di sungai Desa Pacarpeluk.
Baca juga: Pamit COD, Gadis Asal Jombang Ditemukan Meninggal di Sungai
“Kemarin naik sepeda motor Vario, berangkat jam empat sore. Pamit ke bapaknya itu mau COD,” kata Suwari.
Ia menuturkan, ayah PRA sempat berpesan agar anaknya tidak pulang terlalu malam.
Namun, ungkap Suwari, ayah PRA tidak menanyakan ke mana dan dengan siapa PRA melakukan transaksi COD. “Ya, itu masalahnya. Kemarin gak ditanyai soal COD ke mana itu,” ujar dia.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan olah TKP, ditemukan pakaian yang melekat, serta perhiasan yang menempel di leher dan jari.
Petugas yang diterjunkan ke lokasi, kata dia, tidak menemukan barang bukti lainnya, termasuk sepeda motor maupun handphone korban.
Baca juga: Mayat di Hutan Kabuh Jombang, Korban Aksi Balas Dendam
“Barang bukti yang kami amankan, ada pakaian yang melekat, kalung, dan juga cincin. Ada pun untuk sepeda motor dan juga handphone, indikasinya dibawa kabur oleh terduga pelaku,” kata Margono.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan ditemukannya sesosok mayat yang mengapung di sungai, Selasa.
Sosok jenazah berjenis kelamin perempuan tersebut awalnya diketahui warga yang tinggal di sekitar sungai, pada Selasa pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang