Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan LPG 3 Kg di Blitar Disebut Stabil meski Kuota Sejumlah Pengecer Dipangkas

Kompas.com, 7 Februari 2025, 16:51 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sejumlah pemilik toko kelontong di Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengungkapkan pengalaman berbeda terkait pasokan gas LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram.

Dua pengecer di Kota Blitar melaporkan bahwa mereka mendapatkan kuota pasokan yang stabil, sementara dua pengecer lainnya di Kabupaten Blitar mengalami pemangkasan kuota setiap pekannya.

Lilik Hariani, pemilik toko kelontong di Jalan Tengger, Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, mengatakan bahwa dirinya menerima pasokan antara 20 hingga 25 tabung setiap pekan dari pangkalan.

“Masih sama. Sebelum Februari ini, dari dulu memang dapat jatah segitu,” ujarnya saat ditemui di tokonya, Jumat (7/2/2025).

Baca juga: Memahami Perbedaan Gas LPG dan LNG, Apa Saja?

Lilik mengungkapkan bahwa ia membeli setiap tabung gas LPG 3 kg dari pangkalan terdekat seharga Rp 18.000, yang mengalami kenaikan Rp 2.000 dibandingkan harga sebelum Februari, yakni Rp 16.000.

Ia menjual setiap tabung gas tersebut kepada konsumen dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per tabung.

Menurut Lilik, yang lebih penting adalah stabilitas pasokan, bukan fluktuasi harga.

“Yang lebih penting, pasokan stabil dengan tanpa ketentuan yang mempersulit masyarakat baik pengecer maupun pengguna,” tambahnya.

Mariyati, pengecer gas LPG bersubsidi lainnya di Kota Blitar, juga mencatat bahwa jumlah pasokan ke tokonya di bulan Februari masih sama dengan bulan Januari, yakni 25 tabung per pekan.

Ia membeli dari pangkalan dengan harga Rp 18.000 per tabung dan menjualnya seharga Rp 20.000.

Baca juga: Stok LPG 3 Kg Aman, Pemkot Surabaya Minta Warga Tak Panic Buying Gas Melon

“Kalau menurut saya dengan harga jual ke konsumen Rp 20.000 hingga Rp 21.000 itu idealnya harga dari pangkalan Rp 17.500 jadi pengecer bisa dapat untung antara Rp 2.500 hingga Rp 3.500,” ujar Mariyati saat ditemui di tokonya di Jalan Anjasmoro, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Ia pun berharap pemerintah dapat menjamin stabilitas pasokan gas LPG bersubsidi ke depannya.

Di sisi lain, dua pengecer di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, melaporkan pemangkasan kuota pasokan dari pangkalan.

Kunti, pemilik toko kelontong di Desa Papungan, mengungkapkan bahwa kuotanya turun dari 25 tabung menjadi hanya 10 tabung setiap pekan.

“Kalau kata pihak pangkalan, sementara dapat 10 tabung. Ya langsung habis waktu kemarin lusa dikirim 10 tabung,” ungkapnya.

Kunti mengaku tidak mengetahui apakah pemangkasan kuota tersebut bersifat permanen atau sementara.

Baca juga: ASN Jateng Dilarang Beli LPG Subsidi 3 Kilogram, Ada Sanksi bagi yang Melanggar

Senada dengan Kunti, Suparman, pemilik toko kelontong di Desa Gaprang, juga mengalami penurunan kuota pasokan dari 25 menjadi 15 tabung per pekan sejak adanya kenaikan harga gas LPG bersubsidi pada Februari.

Rahardian Eka Priyanto, manajer PT Petro Jaya Gas, salah satu agen gas LPG terbesar di Kota Blitar, menegaskan bahwa tidak ada pengurangan jumlah pasokan gas LPG bersubsidi ukuran tabung 3 Kg sejak kenaikan harga pada Februari.

“Pasokan masih stabil kok. Sehari kami dapat antara kiriman 4 sampai 5 truk. Per truk berisi 560 tabung 3 Kg,” tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau