Editor
BANGKALAN, KOMPAS.com – Patroli rutin di Jembatan Suramadu pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 22.30 WIB mungkin menjadi tugas yang tidak terlupakan bagi personel Satuan Samapta Polres Bangkalan, Bripda Muhammad Naufal Alif Mudzakir, bersama delapan rekannya.
Malam itu, hembusan angin di atas bentang tengah Jembatan Suramadu terasa kencang menerpa tubuh Bripda Naufal.
Ia bersama delapan orang polisi lainnya dari kesatuan Samapta Polres Bangkalan.
Baca juga: Demi Biaya Melahirkan Istri, Pria Ini Curi Sepeda Motor di Minimarket
Meski volume kendaraan terpantau tidak sepadat seperti pada waktu siang hari, Bripda Naufal tetap berdiri di pinggir bentang tengah sambil memantau lalu-lalang kendaraan yang melintas.
“Malam itu saya memperhatikan laju truk tronton bergerak pelan, semakin menepi, hingga semakin mendekat. Sopir turun dengan langkah tergesa untuk meminta pertolongan,” kata Bripda Naufal didampingi Kasi Humas Polres Bangkalan, Iptu Risna Wijayati, Kamis (6/2/2025).
Kalimat permintaan tolong dengan suara sedikit bergetar dari sopir truk tronton itu tentu saja membuat Bripda Naufal kaget dan panik.
Apalagi, pria itu juga mengatakan bahwa istrinya di dalam kabin truk mulai kesakitan karena menahan kontraksi jelang melahirkan.
Namun, di tengah situasi itu, ia berupaya tetap tenang dengan menghubungi Kanit Patroli Satsamapta Polres Bangkalan, Aiptu Syahril Undianto, untuk berkoordinasi.
Menggunakan kendaraan operasional Sat Samapta, Bripda Naufal pun akhirnya mengawal truk itu melaju hingga keluar Jembatan Suramadu di sisi Surabaya.
Baca juga: Mahasiswi Melahirkan di Kos Dibantu Pacarnya, Bayi Dibuang hingga Ditangkap Polisi di Pekanbaru
Sementara itu, personel Pam Obvit Satsamapta Polres Bangkalan menghubungi pihak puskesmas terdekat, Puskesmas Semampir.
Bripda Naufal, polisi muda asal Kabupaten Pamekasan itu, mengaku mulai bisa bernapas lega setelah mendengar suara tangisan jabang bayi dari dalam ruang kemudi truk tronton.
“Alhamdulillah, ibu dan bayi tertolong,” katanya.
Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengapresiasi langkah cepat para personel Samapta di bawah pimpinan Kasat Samapta AKP Buntoro dalam upaya memberikan pertolongan terhadap seorang ibu menjelang kelahiran bayinya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak puskesmas atas respons yang luar biasa, 5 menit langsung hadir setelah anggota kami menelepon, sehingga proses melahirkan dapat terselamatkan oleh petugas medis puskesmas di dalam truk,” ujar Hendro.
Ia menyampaikan, patroli rutin terus dilakukan para personel Sat Samapta setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Rute giat patroli dimulai dari dalam Kota Bangkalan, terutama di jalan kembar ringroad barat karena diduga sering dijadikan arena balap liar.
Sebelum menuju Jembatan Suramadu, kata Hendro, para personelnya bergerak menyisiri kawasan Universitas Trunojoyo Madura di Desa Telang, Kecamatan Kamal, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas.
“Setelah proses melahirkan selesai, ibu dan bayi dibawa ke puskesmas untuk pemotongan tali pusar. Karena situasi sangat panik dan lebih mengutamakan keselamatan ibu dan bayi, sehingga rekan kami tidak sempat melakukan pengecekan identitas ibu. Tapi truk itu melaju dari arah Madura ke Surabaya,” ucap Hendro.
Berita ini telah tayang di surya.tribunnews.com dengan judul "Detik-detik Sopir Truk di Jembatan Suramadu Bikin Panik Polisi Bangkalan:
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang