Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ekshibisionis Timpa Siswi SMP di Batu, Apa yang Terjadi?

Kompas.com, 7 Februari 2025, 12:30 WIB
Nugraha Perdana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Publik di Kota Batu, Jawa Timur sempat dihebohkan dengan kabar terjadinya aksi eksibisionisme yang menimpa pelajar SMP di Taman Wilis.

Ekshibisionis adalah sebutan untuk orang yang mengalami gangguan seksual berupa memamerkan alat kelaminnya kepada orang lain.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja perempuan yang masih duduk di bangku SMP mengaku menjadi korban aksi ini dari seseorang tak dikenal.

Akibatnya, remaja tersebut kini dikabarkan mengalami sedikit trauma, utamanya saat harus menunggu jemputan pulang sekolah.

Ibu korban berinisial DE mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.45 WIB.

Baca juga: Remaja Ekshibisionis di Depok Pamer Alat Kelamin untuk Puaskan Hasrat

Saat itu, anaknya berada di sekitar Taman Wilis untuk menunggu jemputan pulang dari orangtuanya.

Namun, ada seorang laki-laki mengendarai sepeda motor matic yang mendekati, dan tiba-tiba membuka celana dan lalu mengeluarkan alat kelaminnya.

Kini dalam perkembangan terbaru, aparat kepolisian dari Unit PPA Satreskrim Polres Batu turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

Polisi telah meminta keterangan korban di rumahnya. Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo mengatakan, polisi juga tengah mencari bukti-bukti yang ada di sekitar lokasi kejadian.

"Saat ini kami melalui Unit PPA tengah bergerak untuk mengumpulkan bukti-bukti, semoga pelaku ini segera kita tangkap."

"Jadi ini masih dalam proses penyelidikan, kami juga telah jemput bola meminta keterangan dari korban di rumahnya," kata AKP Rudi, di Batu, Jumat (7/2/2025).

Polres Batu, kata dia, menyiapkan tim trauma healing untuk penanganan kondisi psikis korban.

Baca juga: Mahasiswa Pelaku Ekshibisionis di Lampung Mengaku Tidak Sadar Lakukan Aksinya

"Kata anak saya, orangnya (terduga pelaku) agak tua umurnya sekitar 50-an, tidak terlalu tinggi, agak gemuk pakai kaca mata dan masker. Motornya matic warna abu-abu tidak ada tulisan merek motornya," ungkap DE pada Rabu (5/2/2025) lalu.

Saat itu, korban lari ketakutan menuju teman-temannya. DE mengatakan, di lokasi kejadian tidak sepi karena masih banyak pelajar yang juga menunggu untuk dijemput.

"Kebetulan anak saya pas berdiri sendiri, kata anak saya sudah agak lama orang itu (terduga pelaku) menunggu di sepeda motor, dikira anak saya orang yang mau jemput temannya."

"Tapi selang beberapa menit, mendekat ke anak saya kemudian resleting celana dibuka dan menunjukkan alat kelaminnya," sebut dia.

Baca juga: Mengenal Gangguan Ekshibisionis secara Psikologis

Korban juga tidak sempat melihat pelat nomor motor terduga pelaku. DE juga belum mendapatkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menimpa anaknya itu.

DE juga melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke pihak sekolah dan diteruskan berkordinasi dengan pihak RT setempat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau