BATU, KOMPAS.com - Pelajar perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Batu, Jawa Timur, mengaku menjadi korban aksi ekshibisionisme atau pamer alat kelamin.
Korban saat ini mengalami sedikit trauma saat menunggu jemputan pulang sekolah.
Ibu korban berinisial DE mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.45 WIB.
Saat itu, anaknya berada di sekitar Taman Wilis untuk menunggu jemputan pulang dari orangtuanya.
Baca juga: Diamankan Atas Kasus Eksibisionis, Mahasiswa di Lampung Tenyata Berulang Pamerkan Alat Kelamin
Namun, terdapat seorang laki-laki yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor matic mendekati korban dan tiba-tiba terduga pelaku membuka celana dengan mengeluarkan alat kelaminnya.
"Kata anak saya, orangnya (terduga pelaku) agak tua, umurnya sekitar 50-an, tidak terlalu tinggi, agak gemuk, pakai kacamata dan masker. Motornya matic warna abu-abu, tidak ada tulisan merek motornya," kata DE, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis
Usai kejadian tersebut, korban lari ketakutan menuju teman-temannya.
DE mengatakan bahwa di lokasi kejadian tidak sepi karena masih banyak pelajar yang menunggu untuk dijemput.
"Kebetulan anak saya pas berdiri sendiri. Kata anak saya, orang itu (terduga pelaku) sudah agak lama menunggu di sepeda motor, dikira anak saya orang yang mau jemput temannya, tapi selang beberapa menit mendekat ke anak saya, kemudian retsleting celana dibuka dan menunjukkan alat kelaminnya," jelasnya.
Korban juga tidak sempat melihat pelat nomor motor terduga pelaku.
DE juga belum mendapatkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menimpa anaknya itu.
Warga Kecamatan Batu ini juga belum berani melaporkan kejadian ini ke polisi karena merasa masih minim bukti.
"Ini saya belum dapat rekaman CCTV yang mengarah langsung ke lokasi kejadian," katanya.
Usai peristiwa itu, korban mengalami sedikit trauma saat harus menunggu jemputan pulang di luar sekolah.
"Kalau saat ini sudah seperti biasa, Pak, cuma tadi saya pesan kalau jemput langsung masuk ke sekolah. Dia (anaknya) tidak berani menunggu di luar sekolah," katanya.
DE juga telah melapor kejadian yang dialami anaknya ke pihak sekolah dan diteruskan berkoordinasi dengan pihak RT setempat.
Menanggapi hal itu, Plh Kasi Humas Polres Batu, Aiptu Dony, mengimbau kepada keluarga korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Batu. Hal itu supaya pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan.
"Kami mengimbau untuk kejadian seperti itu, dapat langsung melapor ke Polres Batu, supaya kami dapat menindaklanjuti, karena kepolisian juga membutuhkan keterangan dari pelapor," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang