Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP di Kota Batu Trauma Usai Jadi Korban Ekshibisionisme

Kompas.com, 5 Februari 2025, 12:02 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pelajar perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Batu, Jawa Timur, mengaku menjadi korban aksi ekshibisionisme atau pamer alat kelamin.

Korban saat ini mengalami sedikit trauma saat menunggu jemputan pulang sekolah.

Ibu korban berinisial DE mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.45 WIB.

Saat itu, anaknya berada di sekitar Taman Wilis untuk menunggu jemputan pulang dari orangtuanya.

Baca juga: Diamankan Atas Kasus Eksibisionis, Mahasiswa di Lampung Tenyata Berulang Pamerkan Alat Kelamin

Namun, terdapat seorang laki-laki yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor matic mendekati korban dan tiba-tiba terduga pelaku membuka celana dengan mengeluarkan alat kelaminnya.

"Kata anak saya, orangnya (terduga pelaku) agak tua, umurnya sekitar 50-an, tidak terlalu tinggi, agak gemuk, pakai kacamata dan masker. Motornya matic warna abu-abu, tidak ada tulisan merek motornya," kata DE, Rabu (5/2/2025).

Baca juga: Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Usai kejadian tersebut, korban lari ketakutan menuju teman-temannya.

DE mengatakan bahwa di lokasi kejadian tidak sepi karena masih banyak pelajar yang menunggu untuk dijemput.

"Kebetulan anak saya pas berdiri sendiri. Kata anak saya, orang itu (terduga pelaku) sudah agak lama menunggu di sepeda motor, dikira anak saya orang yang mau jemput temannya, tapi selang beberapa menit mendekat ke anak saya, kemudian retsleting celana dibuka dan menunjukkan alat kelaminnya," jelasnya.

Korban juga tidak sempat melihat pelat nomor motor terduga pelaku.

DE juga belum mendapatkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menimpa anaknya itu.

Warga Kecamatan Batu ini juga belum berani melaporkan kejadian ini ke polisi karena merasa masih minim bukti.

"Ini saya belum dapat rekaman CCTV yang mengarah langsung ke lokasi kejadian," katanya.

Usai peristiwa itu, korban mengalami sedikit trauma saat harus menunggu jemputan pulang di luar sekolah.

"Kalau saat ini sudah seperti biasa, Pak, cuma tadi saya pesan kalau jemput langsung masuk ke sekolah. Dia (anaknya) tidak berani menunggu di luar sekolah," katanya.

DE juga telah melapor kejadian yang dialami anaknya ke pihak sekolah dan diteruskan berkoordinasi dengan pihak RT setempat.

Menanggapi hal itu, Plh Kasi Humas Polres Batu, Aiptu Dony, mengimbau kepada keluarga korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Batu. Hal itu supaya pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan.

"Kami mengimbau untuk kejadian seperti itu, dapat langsung melapor ke Polres Batu, supaya kami dapat menindaklanjuti, karena kepolisian juga membutuhkan keterangan dari pelapor," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau