Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ditemukan, Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Surabaya Dilanjut Besok

Kompas.com, 30 Januari 2025, 21:05 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - BPBD Surabaya -untuk sementara- menghentikan proses pencarian korban tercebur di sekitar Kali Jagir, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis (30/1/2025).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, proses pencarian korban tenggelam tersebut akan dilanjutkan pada Jumat (31/1/2025) besok.

"Iya (pencarian korban tenggelam dihentikan sementara), akan dilanjut besok pagi, (dimulai) pukul 07.00 WIB," kata Buyung ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Arif Sunandar, menyebut pihaknya menghentikan proses pencarian korban sejak sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Mobil Terseret Angin hingga Terjun ke Sungai Surabaya, Evakuasi Memakan Waktu 3 Jam

"Kami melakukan evaluasi dan akan dipimpin teman-teman Basarnas. Nanti akan kita evaluasi (pencarian korban) hari ini dan dilakukan penutupan, kemudian dilanjut besok," ucap Arif.

Arif mengungkapkan, BPBD Surabaya mengalami kesulitan dalam proses pencarian karena derasnya aliran sungai. Mereka pun memutuskan untuk menutup pintu air Kali Jagir.

"Setelah itu, karena airnya cukup deras, jadi tidak bisa lama-lama ditutup, kemudian dibuka. Dan tadi akhirnya pencarian kita perluas dari sisi pintu air Jagir sampai ke muara," kata dia.

Arif menyebut, tubuh korban tenggelam tersebut berpotensi sudah hanyut terbawa aliran air. Oleh karena itu, petugas mencari hingga radius 400 meter dari titik terceburnya pria tersebut.

"Kami bersama-sama melakukan penyisiran Kali Jagir, tadi sampai radius sekitar hampir 400 meter dari pintu air sungai Kali Jagir. Akan tetapi, belum ditemukan sampai sekarang," ujarnya.

"Kemungkinan (terseret aliran air) ada, karena memang Kali Jagir arusnya cukup deras, arus di bawahnya juga deras. Jadi kemungkinan korban terbawa arus cukup tinggi," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat sejumlah petugas mulai menurunkan sebuah perahu karet di Sungai Jagir.

Lalu, mereka melakukan penyusuran di anak Sungai Mas tersebut. Di sisi lain, beberapa pengendara yang melintas menepi untuk melihat upaya pencarian tersebut.

Hal itu menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar Jalan Jagir Wonokromo.

Salah satu saksi, Yusuf, mengaku mendapatkan informasi bahwa korban tenggelam merupakan seorang pria berumur 70 tahun. Namun, dia tak bisa memastikan kabar tersebut.

"Katanya ada kakek tercebur, dari tadi sekitar pukul 11.00 WIB. Tapi ini petugas masih cari, menyusuri, belum ketemu," kata Yusuf ketika ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau