BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tugas pemadam kebakaran tak hanya memadamkan api.
Nyatanya banyak tugas lainnya yang tak kalah darurat, mulai dari aksi evakuasi binatang hingga penyelamatan.
Seperti yang dialami Asnan, staf pemadaman dan penyelamatan di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Jawa Timur.
Asnan mengaku sering mendapatkan panggilan dari masyarakat dengan beragam hal, mulai dari mengevakuasi ular hingga memotong cincin yang tersangkut.
Baca juga: Ditinggal Shalat di Masjid, Warung Milik Warga Cilacap Ludes Terbakar
Diceritakan Asnan, pernah ada warga yang berupaya datang ke Kantor Damkarmat Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Tiga Berlian, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi untuk meminta pertolongan karena cincinnya tersangkut di jari dan tak bisa dilepaskan.
“Pernah ada korban kecelakaan, tangan luka berat, tangannya bengkak ada cincinnya. Rumah sakit angkat tangan. Menurut penuturan korban, pihak rumah sakit menyarankan rujukan ke kantor damkar,” kata Asnan, Rabu (29/1/2025).
Korban pun kemudian mencari-cari kantor damkar dan sempat tak menemukan karena saat itu kantor damkar telah berpindah dari tempat yang lama.
Baca juga: Daftar Korban Selamat dan Tewas dalam Kecelakaan Speed Boat Cinta Putri di Nunukan
Sehingga kemudian, setelah mendapatkan laporan, petugas yang memang memiliki keahlian dan alat untuk memotong cincin, melakukan evakuasi di rumah korban yang ada di Kecamatan Blimbingsari.
“Kami potong pakai gerinda. Lha kok listrik mati, sementara penggerak gerinda ini kan listrik,” ujar Asnan seraya tertawa mengenang kembali kisah tersebut.
Namun tak pendek akal, dengan teknik yang dikuasai, Asnan bersama timnya kemudian berupaya memotong cincin yang sudah setengah perjalanan tersebut menggunakan benang.
Petugas damkar Banyuwangi menunjukkan peralatan evakuasi, Rabu (29/1/2025)
Teknik tersebut memang dimiliki petugas damkar untuk diterapkan sebagai rencana cadangan jika ada kendala pada rencana utama proses penyelamatan.
“Setelah pertengahan pakai benang, ada tekniknya sendiri pakai benang. Alhamdulillah bisa kena (dipotong),” kata dia.
Asnan mengatakan, rata-rata masyarakat yang datang meminta pertolongan potong cincin adalah karena luka di tangan yang menyebabkan bengkak, hingga ukuran cincin yang terlalu kecil.
Baca juga: Update Kebakaran Kantor Disdik Kota Makassar, 6 Saksi Diperiksa, Siapa Saja?
Seperti yang dialami wisatawan asal Jakarta yang datang ke kantor Damkarmat Banyuwangi untuk meminta pertolongan sebab cincin kawinnya terlalu kecil.
“Tamu dari Jakarta di sini bulan madu. Cincin terlalu kecil dipaksakan, sampai di Banyuwangi bengkak,” kenangnya.
Asnan mengatakan, dasar petugas damkar adalah kemanusiaan, baginya hal tersebut menjadi landasan sehingga mereka dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Kebakaran Kantor Disdik Makassar: 9 Saksi Diperiksa, Penyebab Belum Diketahui
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang