Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Unik Petugas Damkar Banyuwangi, dari Evakuasi Ular hingga Potong Cincin Pakai Benang

Kompas.com, 29 Januari 2025, 20:36 WIB
Fitri Anggiawati,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tugas pemadam kebakaran tak hanya memadamkan api.

Nyatanya banyak tugas lainnya yang tak kalah darurat, mulai dari aksi evakuasi binatang hingga penyelamatan.

Seperti yang dialami Asnan, staf pemadaman dan penyelamatan di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Jawa Timur.

Asnan mengaku sering mendapatkan panggilan dari masyarakat dengan beragam hal, mulai dari mengevakuasi ular hingga memotong cincin yang tersangkut.

Baca juga: Ditinggal Shalat di Masjid, Warung Milik Warga Cilacap Ludes Terbakar

Diceritakan Asnan, pernah ada warga yang berupaya datang ke Kantor Damkarmat Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Tiga Berlian, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi untuk meminta pertolongan karena cincinnya tersangkut di jari dan tak bisa dilepaskan.

“Pernah ada korban kecelakaan, tangan luka berat, tangannya bengkak ada cincinnya. Rumah sakit angkat tangan. Menurut penuturan korban, pihak rumah sakit menyarankan rujukan ke kantor damkar,” kata Asnan, Rabu (29/1/2025).

Korban pun kemudian mencari-cari kantor damkar dan sempat tak menemukan karena saat itu kantor damkar telah berpindah dari tempat yang lama.

Baca juga: Daftar Korban Selamat dan Tewas dalam Kecelakaan Speed Boat Cinta Putri di Nunukan

Sehingga kemudian, setelah mendapatkan laporan, petugas yang memang memiliki keahlian dan alat untuk memotong cincin, melakukan evakuasi di rumah korban yang ada di Kecamatan Blimbingsari.

“Kami potong pakai gerinda. Lha kok listrik mati, sementara penggerak gerinda ini kan listrik,” ujar Asnan seraya tertawa mengenang kembali kisah tersebut.

Namun tak pendek akal, dengan teknik yang dikuasai, Asnan bersama timnya kemudian berupaya memotong cincin yang sudah setengah perjalanan tersebut menggunakan benang.

Baca juga: Update Daftar Nama Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Tewas Terseret Ombak dan Hilang di Pantai Drini Gunungkidul


Baca juga: Menyelamatkan Kucing dan Orang Kesurupan hingga Disebut Multitalenta, Apa Tugas Damkar yang Sebenarnya?

Pertolongan memotong cincin

Petugas damkar Banyuwangi menunjukkan peralatan evakuasi, Rabu (29/1/2025) KOMPAS.com/ FITRI ANGGIAWATI Petugas damkar Banyuwangi menunjukkan peralatan evakuasi, Rabu (29/1/2025)

Teknik tersebut memang dimiliki petugas damkar untuk diterapkan sebagai rencana cadangan jika ada kendala pada rencana utama proses penyelamatan.

“Setelah pertengahan pakai benang, ada tekniknya sendiri pakai benang. Alhamdulillah bisa kena (dipotong),” kata dia.

Asnan mengatakan, rata-rata masyarakat yang datang meminta pertolongan potong cincin adalah karena luka di tangan yang menyebabkan bengkak, hingga ukuran cincin yang terlalu kecil.

Baca juga: Update Kebakaran Kantor Disdik Kota Makassar, 6 Saksi Diperiksa, Siapa Saja?

Seperti yang dialami wisatawan asal Jakarta yang datang ke kantor Damkarmat Banyuwangi untuk meminta pertolongan sebab cincin kawinnya terlalu kecil.

“Tamu dari Jakarta di sini bulan madu. Cincin terlalu kecil dipaksakan, sampai di Banyuwangi bengkak,” kenangnya.

Asnan mengatakan, dasar petugas damkar adalah kemanusiaan, baginya hal tersebut menjadi landasan sehingga mereka dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Kebakaran Kantor Disdik Makassar: 9 Saksi Diperiksa, Penyebab Belum Diketahui

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau