Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emilia Contessa Minta Bubur Sumsum dan Foto Bersama Sebelum Wafat

Kompas.com, 28 Januari 2025, 14:54 WIB
Fitri Anggiawati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Artis senior Emilia Contessa yang memiliki nama asli Nur Indah Citra Sukma Munsyi meninggal dunia di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin (27/1/2025) pukul 18.00 WIB.

Emilia dirujuk ke RSUD Blambangan pada Senin (27/1/2025) pukul 07.00 WIB.

Namun, pukul 17.00 WIB, Emilia mendadak sesak napas dan satu jam setelahnya meninggal dunia setelah dinyatakan mengalami gagal jantung akut.

Baca juga: Anak Emilia Contessa Minta Pemakaman Ibunya Diundur

Beberapa waktu sebelum meninggal dunia, adik ipar Emilia Contessa, Ratih Puspitadewi menceritakan bahwa mendiang berkomunikasi dengannya untuk meminta dibelikan makanan.

“Tiga hari sebelum meninggal, dia mengajak saya beli buah, buahnya masih ada di dapur,” kata Ratih di rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (28/1/2025).

Sementara itu, sehari sebelum meninggal, tepatnya pada Minggu (26/1/2025), Emilia mengabarkan bahwa ia tengah sakit dan berkata ingin makan bubur sumsum.

Permintaan tersebut diungkapkan Emilia melalui pesan suara yang dikirim dan masih disimpan Ratih.

Terdengar suara Emilia sudah tersendat-sendat karena sesak napas.

“Jeng, saya sakit. Saya ingin dibelikan bubur sumsum,” tutur Emilia kepada Ratih.

Baca juga: 2 Jam Sebelum Wafat, Emilia Contessa Minta Difoto dengan Adik Bungsu

Saat itu, Emilia telah dirujuk ke RSUD Blambangan.

Dia dirujuk ke rumah sakit setelah mengeluhkan sakit di bagian perut dan dada.

Saat di rumah sakit, dua jam sebelum meninggal dunia, yaitu pukul 16.00 WIB, Emilia yang dijaga adik kandung dan adik iparnya tiba-tiba minta difoto bersama.

“Ayo foto, saya ingin foto dengan adik kesayanganku,” kata Ratih Puspitadewi, adik ipar Emilia Contessa menirukan almarhumah saat itu di rumah duka, Selasa (28/1/2025).

Ratih kemudian memfoto kedua saudara tersebut menggunakan ponselnya untuk kemudian dikirimkan kembali ke nomor ponsel Emilia.

Foto tersebut adalah foto terakhir yang menjadi kenangan dan akan disimpan dengan baik oleh adik Emilia, Dino Rosano Hansa, maupun istrinya, Ratih.

Emilia, penyanyi lawas Indonesia yang pernah dijuluki Singa Asia semasa hidupnya, berpulang di usia 67 tahun setelah dinyatakan mengalami gagal jantung akut.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Banyuwangi, dan rencananya akan dimakamkan di area pemakaman Kantor Pemda Banyuwangi di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau