BLITAR, KOMPAS.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Blitar berencana memperbaiki jalan rusak di Dusun Jajagan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, dengan cara menambal bagian yang berlubang.
Rencana penambalan jalan berlubang itu merupakan respons Dinas PUPR Kabupaten Blitar terhadap aksi warga Dusun Jajagan yang menanami lebih dari 1 kilometer jalan rusak dengan puluhan pohon pisang di ruas jalan yang merupakan bagian dari jalur utama menuju pabrik gula.
Namun, salah satu perwakilan warga Dusun Jajagan, Ubaidilah alias Kaji Obet, mengatakan bahwa warga Dusun Jajagan tidak akan bersedia menerima tawaran tersebut.
"Kami tidak akan menerima jika hanya penambalan," kata Obet saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (27/1/2025).
"Warga Jajagan sudah sepakat menginginkan perbaikan total jalan. Apakah mau dibeton atau diaspal, yang penting perbaikan total," tuturnya.
Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon di Jalan Menuju Pabrik Gula RMI, Blitar
Menurut dia, sikap tersebut diambil setelah warga Dusun Jajagan merasa kecewa karena selalu dianaktirikan dalam realisasi perbaikan jalan berupa pembetonan yang dibiayai pemerintah pusat.
Pada proyek pembetonan jalan tahap pertama yang dimulai dari sisi selatan di sekitar lokasi pabrik gula, Kecamatan Binangun, menuju ke utara ke arah jalan nasional, kata dia, ruas jalan yang ada di wilayah Dusun Jajagan tidak tersentuh proyek pembetonan jalan itu.
"Untuk proyek pembetonan yang pertama, ketika sampai di Dusun Ngembul yang ada di sisi selatan dusun kami, pembetonan dibelokkan ke barat. Padahal, kalau dilanjutkan ke utara, maka seluruh ruas jalan di dusun kami sudah dibeton," katanya.
Selanjutnya, kata Obet, pada proyek tahap kedua yang direalisasikan antara November-Desember 2024 lalu, pembetonan jalan hanya menyentuh sebagian saja dari ruas jalan di wilayah Dusun Jajagan.
Akibatnya, kata dia, masih tersisa ruas jalan sepanjang sekitar 3 kilometer yang belum diperkuat dengan jalan beton dan menjadi rusak parah setelah meningkatnya beban jalan selama musim giling tebu di pabrik.
"Sikap warga Jajagan sekarang itu, kalau tidak dibetonm ya diaspal yang kuat. Kalau ada pihak kepolisian atau dari Pemkab mau membujuk kami, ya kami mendingan tidak keluar rumah dulu,” tuturnya.
Hal senada disampaikan perwakilan pemuda Dusun Jajagan, Didik Kurniawan alias Wawan.
Wawan mengatakan, pemuda Dusun Jajagan akan terus menjaga agar pohon pisang yang ditanam di lubang-lubang jalan tetap berdiri.
"Nanti malam kami akan periksa apakah ada yang mencabut pohon yang semalam kami tanam. Kalau iya, akan kami tanami lagi," ujarnya.
Wawan menegaskan warga Dusun Jajagan tidak akan bersedia kompromi lagi dengan penambalan-penambalan jalan yang ditawarkan Dinas PUPR.