SURABAYA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Golkar Sarmuji membela ketua umumnya soal hasil survei Center of Economic and Law Studies (Celios) yang menempatkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebagai satu dari 10 menteri dengan kinerja buruk dalam 100 hari masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Fraksi Partai Golkar itu mempertanyakan metode yang digunakan Celios dalam melalukan survei.
"Metode survei yang dipakai perlu dipertanyakan," katanya usai Bimtek Fraksi Partai Golkar se-Jawa Timur di Surabaya, Kamis (23/1/2025) petang.
Baca juga: Bahlil Masuk Katagori Menteri Terburuk, Golkar Sebut Survei Tidak Objektif
Menurutnya, tolok ukur yang dipakai juga tidak jelas.
"Kalau menggunakan metode persepsi, semua orang bisa berbeda-beda persepsinya. Sementara untuk mengukur kinerja kan banyak indikatornya," terang Sarmuji.
Baca juga: Golkar Klaim Bahlil Dipercaya Pegang Program Utama Presiden Prabowo
Ruang lingkup kerja Kementerian ESDM menurutnya cukup luas. Baginya, sudah banyak kemajuan sejak dipimpin Bahlil Lahadalia.
"Sebaiknya dijelaskan di sisi mana kinerja kementerian sehingga disebut kurang baik. Metodenya harus jelas, termasuk sampel penilaiannya. Harus fair dong," ucapnya.
Adapun Celios adalah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makroekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik.
Berdasarkan survei Celios, Menteri Bahlil menduduki urutan ketiga sebagai menteri dengan kinerja terburuk dalam 100 hari kabinet Prabowo-Gibran.
Dua urutan menteri di atas Bahlil adalah Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Studi yang dilakukan Celios menggunakan survei berbasis expert judgment. Para jurnalis dipilih karena dianggap memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.
“Panelis terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah,” ungkap Celios dalam keterangan resmi yang ditertima Kompas.com pada Rabu (22/1/2025).
Setiap panelis diminta memberikan peringkat terkait kinerja para menteri dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Lima indikatornya adalah pencapaian program, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan koordinasi, tata kelola anggaran, serta komunikasi kebijakan.
Para jurnalis itu berasal dari berbagai fokus kanal atau bidang, seperti ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang