Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alissa Wahid Kenang Perjuangan Gus Dur di Masjid Cheng Hoo Surabaya

Kompas.com, 20 Januari 2025, 12:07 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Putri sulung Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kepemimpinan.

Itu dilontarkannya saat peringatan Haul ke-15 Gus Dur yang digelar di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Minggu (19/1/2025) malam.

Meskipun masa jabatan Gus Dur sebagai Presiden ke-4 Indonesia berlangsung singkat, kurang dari dua tahun, prinsip-prinsip yang diusungnya tetap relevan bagi para pejabat pemerintahan saat ini.

Alissa mengungkapkan, "Kita bisa menjadi pemimpin yang selalu meletakkan kebaikan bersama kemaslahatan pengetahuan sebagai panggilan untuk menjadi Gus Dur."

Baca juga: Masyarakat Lintas Iman Warnai Haul Gus Dur di Surabaya

Ia menekankan bahwa keputusan seorang pemimpin seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi kelompok-kelompok marginal.

Lebih lanjut, Alissa menyoroti pentingnya kebijakan yang inklusif dalam organisasi dan pemerintahan.

"Kalau kita jadi pejabat, apakah kita membuat kebijakan untuk kemaslahatan bersama? Kalau kita bekerja untuk organisasi, apakah kita memajukan organisasi secara inklusif?" tanyanya.

Menggambarkan sosok ayahnya, Alissa mengenang Gus Dur sebagai pribadi yang mengabdikan diri untuk melayani masyarakat, mencerminkan prinsip Islam Rahmatal Lil Alamin.

"Karena itu beliau merasa wajib untuk mewujudkan Islam menjadi rahmat untuk semuanya. Bukan mengambil, tapi membuka seluas-luasnya," ungkapnya.

Baca juga: Pigai: Saya Satu-satunya Menteri yang Dibawa Gus Dur dari Papua

Sikap Gus Dur yang menolak diskriminasi dan mengedepankan humanisme juga menjadi sorotan.

Alissa menceritakan pengalaman di Papua, di mana masyarakat sempat menolak ajakan diskusi, tetapi akhirnya bersedia bertemu karena kedatangan Alissa sebagai putri Gus Dur.

"Karena itulah, Gus Dur mengatakan walaupun atas nama agama, khususnya Islam, tapi kalau melanggar hak-hak manusia dengan cara yang tidak berdaya, maka beliau paling depan melawan walaupun dicemooh oleh orang lain," tuturnya.

Alissa juga mengingatkan tentang kebijakan Gus Dur yang menghapus status tahanan politik (Tapol) dari KTP, yang menjadi simbol perjuangannya untuk keadilan bagi seluruh warga negara.

"KTP yang dulu ada tulisannya sudah tidak ada lagi. Jadi semua peran-peran yang diwujudkan untuk Indonesia yang adil bagi semua warga negara," ujarnya.

Baca juga: Veronica Tan hingga Gus Mus Hadiri Haul Ke-15 Gus Dur

Dalam penutup, Alissa berharap nilai-nilai kepemimpinan Gus Dur dapat menginspirasi setiap individu, tidak hanya dalam kapasitas sebagai pemimpin negara atau organisasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam memimpin keluarga.

"Kita melihat diri kita yang memimpin diri sendiri dan keluarga. Kita bisa melakukannya untuk membawa kebaikan bagi keluarga," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau