KEDIRI, KOMPAS.com - Warga Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dikejutkan dengan penemuan dua jenazah perempuan kakak beradik, Minggu (5/1/2025).
Kedua jenazah tersebut adalah Femala Purwiko Sari (45) dan adiknya, Yuyen Febriana Sari (44).
Jasad keduanya ditemukan di dalam kamar rumah orang tuanya yang ditinggali selama ini.
Kepala Kepolisian Sektor Ngadiluwih, Ajun Komisaris Polisi Agung Saefudin, mengatakan kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan dan diperkirakan sudah meninggal sejak beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Warga Jember yang Hidup Sebatang Kara Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
Kini, pihaknya masih menunggu tim identifikasi yang tengah memeriksa kondisi jenazah.
“Tim identifikasi masih memeriksa jenazahnya,” ujar AKP Saefudin, yang ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu.
Adapun penemuan jenazah itu, kata Kapolsek, bermula dari seorang pencari rumput yang curiga dengan bau busuk yang cukup menyengat di dekat rumah korban.
Pencari rumput tersebut akhirnya melaporkannya kepada warga sekitar, diikuti dengan pelaporan berjenjang kepada perangkat desa hingga kepolisian.
Yuyun, salah seorang sepupu korban, mengatakan bahwa mulanya dua bersaudara itu tinggal di rumah tersebut bersama keluarga.
Namun, orang tuanya meninggal dunia, terakhir bapaknya pada 2022 silam, sehingga mereka praktis tinggal berdua saja.
“Mereka (para korban) juga belum menikah,” ujar Yuyun, yang ditemui di lokasi kejadian.
Pantauan di lokasi, rumah tempat kejadian perkara sudah dipasangi garis polisi, dan petugas masih melakukan identifikasi terhadap jenazah di dalam rumah.
Sedangkan di luar rumah, berjubel warga yang hendak mengetahui peristiwa itu.
Baca juga: Fenomena Pisang Bertandan 3 di Kediri, Begini Penjelasan Ahli
Rata-rata dari mereka menutupi hidungnya dengan tangan maupun pakaian karena aroma busuk yang cukup menyengat.
Bahkan, saking berjubelnya warga maupun pengguna jalan, arus lalu lintas di jalur Kediri-Tulungagung sempat melambat, sehingga petugas turun mengaturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang