BATU, KOMPAS.com - Jajaran Polres Batu telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengatasi kemacetan yang mungkin terjadi selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di beberapa titik di Kota Batu, Jawa Timur.
Langkah ini diambil sebagai solusi untuk mengurai kemacetan yang diperkirakan akan terjadi mulai hari ini, Selasa (24/12/2024) hingga Sabtu (4/12/2025).
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menjelaskan bahwa kendaraan kecil yang datang dari arah Pujon, Kabupaten Malang, akan diarahkan melewati Jalan Rajekwesi, Klemuk.
Namun, tidak ada kendaraan yang diperbolehkan naik dari arah Songgoriti, Kota Batu, menuju Pujon melalui Klemuk. Semua kendaraan imbuhnya harus melewati kawasan Payung, Kota Batu.
Baca juga: Libur Natal, 3 Jalur Ekstrem di Gunungkidul Diupayakan Hilang dari Google Maps, Mana Saja?
Selanjutnya, kendaraan yang datang dari Tegalgondo, Kabupaten Malang, saat mencapai simpang empat Arhanud, Kota Batu, harus berbelok ke kiri menuju simpang tiga Pendem, Kota Batu.
Titik-titik tertentu telah disiapkan untuk kendaraan yang ingin putar balik.
Kendaraan dari arah Kota Batu di simpang tiga Pendem akan dibelokkan ke kiri menuju Karangploso, Kabupaten Malang.
Dengan demikian, kendaraan dari simpang empat Arhanud yang menuju pusat Kota Batu tidak perlu berhenti dan dapat langsung berbelok kanan.
Baca juga: Prediksi Arus Mudik Natal dan Tahun Baru di Kalteng 2024, Kapan Puncaknya?
Di simpang tiga Taman Makam Pahlawan (TMP), tidak akan ada crossing, sehingga kendaraan dari Jalan Abdul Gani akan diberlakukan satu arah.
Kendaraan dari arah Kediri diharuskan lurus terlebih dahulu menuju Jalan Moch Sahar.
"Maka penyeimbangnya, yang harus melawan arah, kontranya, itu di Jalan Moch Sahar. Jadi nanti ke Jalan WR Supratman, di penggalan kecil antara Jalan WR Supratman dengan Jalan Moch Sahar itu terjadi contraflow, kita bikin melawan arus," kata Andi, Selasa (24/12/2024).
Kendaraan yang keluar dari pintu masuk Jatim Park 3 harus berbelok kiri menuju pusat Kota Batu dan tidak bisa langsung menyeberang ke kanan menuju Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Titik-titik tertentu juga telah disiapkan untuk putar balik.
Baca juga: Harga Komoditas Pangan di Solo Naik Jelang Natal dan Tahun Baru, Apa Saja?
Sepanjang Jalan Ir Soekarno, rekayasa lalu lintas satu arah (one way) dapat diberlakukan jika terjadi kepadatan yang terlihat di Google Maps dan kecepatan rata-rata kendaraan di bawah 5 kilometer per jam.
"Kenapa demikian? Karena panjangnya Jalan Ir Soekarno dari simpang 3 Pendem sampai ke Jalan Dewi Kartika itu 4,95 kilometer. Kami tidak mau kenyamanan wisatawan terganggu, ketika perjalanan dari jalan tersebut mencapai 1 jam," kata dia.
"Harapan kami roda terus bergerak, moto kita roda bergerak, tidak ada roda yang stuck," tambahnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Puncak Arus Mudik Nataru, dan Potensi Kecelekaan Lalu Lintas di Kalteng...
Di simpang empat Pesanggrahan, kendaraan dari arah Desa Sumberejo, Kota Batu, akan diarahkan ke kiri menuju Jalan Panglima Sudirman.
Kendaraan dari arah Pujon akan terus lurus menuju Jalan Panglima Sudirman, dan kendaraan dari Jalan Suropati juga harus berbelok kiri ke arah Songgoriti.
Di simpang tiga Bendo, kendaraan dari arah Selecta dapat berbelok kiri ke arah Karangploso atau lurus menuju Alun-Alun Kota Batu.
Sementara itu, kendaraan dari arah Karangploso harus berbelok kiri menuju Alun-Alun, dan kendaraan dari Alun-Alun tidak dapat berbelok kanan menuju Karangploso.
"Semua skema ini sudah kita simulasikan pada tanggal 15 Desember kemarin. Harapannya, semua petugas dan masyarakat dapat memahami, karena selama libur Nataru, puncak arus kendaraan di Kota Batu diperkirakan bisa meningkat hingga 1.000 - 1.500 kendaraan, dengan angka terendah di sekitar 400-an kendaraan," ungkap dia.
Baca juga: Libur Nataru, Berikut Ruas Jalan di Yogyakarta yang Diprediksi Padat
Kota Batu, sebagai destinasi wisata, diperkirakan akan mengalami peningkatan aktivitas wisatawan, terutama pada tanggal 24 hingga 30 Desember 2024.
Data pemesanan hotel menunjukkan tingkat hunian antara 60-80 persen.
"Kota Batu memiliki banyak destinasi wisata, baik buatan maupun alam, sebanyak 67 lokasi, termasuk glamping dan hotel berbintang. Saya optimistis bahwa kita mampu menghadapi mobilitas kendaraan yang tinggi nantinya," tutupnya.
Baca juga: Pemda DIY Berikan Layanan WiFi Gratis Selama Nataru, di Mana Saja?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang