Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Sonokeling Timpa Pengendara Motor, Jalur Nasional Trenggalek Terganggu

Kompas.com, 6 Desember 2024, 10:21 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Sebuah pohon berukuran besar jenis sonokeling tumbang dan sempat menutup total jalur nasional penghubung antar kota di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Kamis (5/12/2024) malam.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek sejak pukul 15.00-19.00 WIB menjadi penyebab utama tumbangnya pohon tersebut.

"Pohon jenis sonokeling tumbang berikut akarnya, setelah hujan mengguyur wilayah Trenggalek dengan intensitas sedang hingga deras."

Demikian kata Imam Muroji, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Pohon Tumbang di Malang: Dua Orang Tewas, Jalan Ahmad Yani Lumpuh

Akibat tumbangnya pohon tersebut, arus lalu lintas di kedua arah sempat terputus total, menyebabkan antrean kendaraan yang panjang.

"Karena pohon tumbang melintang di tengah jalan dan menutup jalur, sehingga arus lalu lintas tutup total," tambah Imam.

Selain mengganggu arus lalu lintas, pohon tersebut juga menimpa seorang pengendara sepeda motor, SN (45), warga Desa Ngares, Trenggalek, yang saat itu sedang melintas.

Korban mengalami luka di bagian kepala dan lecet di beberapa bagian tubuh.

"Korban luka di bagian kepala, keadaan sadar dan menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek," ungkap Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno.

Korban yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X, nomor polisi AG 3548 YI, mengalami kerusakan cukup parah akibat insiden tersebut.

Baca juga: Pohon Tumbang Menimpa Pengendara Motor di Bandung Barat, Korban Tewas

"Korban tertimpa pohon saat melintas dan masih terjadi hujan, namun tidak deras," sebut Agus.

Setelah korban dan sepeda motornya dievakuasi, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Trenggalek mengangkat batang pohon yang melintang, dengan terlebih dahulu memotong-motong menjadi bagian yang lebih kecil.

Proses ini memakan waktu sekitar 30 menit akibat ukuran pohon yang besar dan kerasnya kayu sonokeling.

"Kendalanya, kayu sonokeling yang sangat keras serta besar, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga ekstra dalam proses pemotongan."

"Meski demikian, proses evakuasi berjalan lancar," tambah Imam.

Baca juga: Hujan dan Angin Kencang di Malang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak

Setelah pohon dipindahkan dan jalan dibersihkan arus lalu lintas kembali normal. "Anggota Satlantas Polres Trenggalek membantu proses evakuasi hingga pengaturan lalu lintas," kata Agus Prayitno.

Untuk mengurai antrean kendaraan, pihak berwenang memberlakukan sistem buka tutup hingga arus lalu lintas kembali normal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau