KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Jawa Timur (Jatim) akan mengalami cuaca ekstrem sepanjang Desember 2024.
Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun BMKG Kelas 1 Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa seluruh daerah di Jatim kini telah memasuki puncak musim hujan.
"Adanya fenomena gelombang atmosfer yang melintasi Jatim mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di Jatim," ungkap Taufiq saat dikonfirmasi pada Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Peringatan Cuaca Ekstrem di Flores Timur, Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
Ia menambahkan bahwa saat ini juga mulai terjadi monsun Asia atau angin muson barat, yang menjadi penanda awal musim hujan.
"Aktifnya monsun Asia menambah suplai uap air. Suhu muka laut di perairan sekitar Jatim yang hangat juga berkontribusi pada peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan," ujarnya.
Menghadapi situasi ini, Taufiq mengingatkan masyarakat Jatim untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem.
"Hujan lebat bisa saja turun secara tiba-tiba dalam sebulan ini. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama musim hujan dan puncak musim hujan," tegasnya.
Imbauan khusus juga disampaikan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Masih Mengancam Sukabumi
Taufiq menyarankan agar mereka selalu memeriksa kondisi daerahnya sebagai langkah mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi.
"Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang," ucapnya.
Taufiq juga mengungkapkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan website dan media sosial resmi BMKG untuk mendapatkan informasi terkini mengenai cuaca dan daerah yang rawan terkena bencana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang