KEDIRI, KOMPAS.com - Fenomena alam berupa hujan es melanda kawasan Gunung Kelud dan sekitarnya di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (31/10/2024) sore.
Hujan es berbentuk butiran-butiran kecil itu jatuh berbarengan dengan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Hujan es tersebut cukup membuat panik warga. Butiran-butiran es yang kasat mata itu berjatuhan menyebar di tanah.
Baca juga: Terowongan Mitigasi Gunung Kelud, Jejak Upaya Menjinakkan Amukan Gunung Api pada Masa Kolonial
Dampak suara yang ditimbulkannya saat jatuh menimpa atap juga cukup memekakkan telinga. Apalagi durasi hujannya cukup lama.
Arip Setiawan, warga yang tengah berada di kawasan Puncak Kelud sempat mengabadikan fenomena alam tersebut.
"Suasananya cukup ngeri. Anginnya kencang, butiran es berjatuhan,” ujar pemuda penjaga outlet foto wisata Kelud ini.
Baca juga: Pos Pantau Gunung Kelud Bantah Kabar Status Siaga
Pemuda yang akrab dengan sapaan Arip Brodot ini menambahkan, dirinya berupaya tetap berlindung di outlet dengan pasrah.
“Apalagi saat itu sepi. Enggak ada orang," kata Arip.
Hujan es tersebut juga turut dirasakan oleh warga di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar. Wilayah ini berada di arah timur gunung berketinggian 1.700 meter di atas permukaan air laut (mdpl) itu.
“Iya, kemarin sore terjadi hujan es,” ujar Kepala Desa Sempu, Eko Suroso.
Eko menambahkan, hujan lebat disertai angin kencang itu menyebabkan sejumlah rumah rusak dan pohon-pohon banyak yang tumbang.
“Ada satu rumah rusak tertimpa pohon. Lalu lima rumah yang terdiri empat rusak ringan dan satu berat. Hari ini BPBD dan tim siaga sama warga sekitar membersihkan kayu yang menimpa rumah penduduk,” kata Eko.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang