MADIUN, KOMPAS.com – Tiga rumah di Kota Madiun, Jawa Timur, rusak tertimpa pohon asam besar yang diyakini berusia ratusan tahun, yang roboh akibat angin kencang dan hujan.
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, pada Kamis (31/10/2024) malam.
Dalam insiden tersebut, satu orang harus dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa balok kayu dari atap rumah yang runtuh.
Wahyuni (53), salah satu pemilik rumah yang rusak parah menceritakan, saat kejadian dia berada di bagian depan rumah, sementara suaminya duduk di teras.
Tak lama setelah angin kencang mulai menerjang, pohon asam yang terletak dekat rumahnya roboh.
“Begitu ada angin kencang, suami saya teriak kalau pohon asamnya roboh. Kemudian saya lari ke belakang."
Baca juga: 9 Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Farmhouse Lembang, 4 Hancur
"Tetapi tiba di belakang, atap rumah kami sudah roboh. Alhamdulillah saya tidak apa-apa. Tetapi suami saya ketimpa balok rumah dan dibawa ke rumah sakit,” ungkap Wahyuni.
Akibat kejadian ini, rumah Wahyuni mengalami kerusakan parah di bagian depan dan belakang.
Saat ini, ia tinggal sementara di rumah kerabat terdekat, sambil menunggu proses perbaikan.
Ketua RW setempat, Sugeng Santoso menjelaskan, pohon asam yang roboh diyakini berusia ratusan tahun, dan dikenal oleh warga sebagai bagian dari cagar alam Punden Suro Loyo.
“Pohon asam berusia ratusan tahun itu roboh akibat tertiup angin kencang. Tadi anginnya besar sekali saat kejadian,” kata Sugeng.
Tiga rumah yang terkena dampak adalah milik Wahyuni, Slamet, dan Toiran.
Pohon asam yang tumbang tingginya mencapai sekitar 30 meter, dengan diameter sekitar tiga meter.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Warung Makan di Malang, Pemilik Minta Ganti Rugi
Sebelum roboh, pohon ini dirawat oleh warga secara turun temurun. Setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan kegiatan bersih desa untuk merawat pohon tersebut.
“Pohon ini selalu dirawat warga. Dan setiap tahun kami menggelar acara bersih desa untuk lingkungan di sini,” tambah Sugeng.
Hingga Kamis malam, petugas BPBD Kota Madiun masih melakukan pembersihan dan pendataan kerusakan akibat hujan disertai angin kencang.
Dalam siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, masyarakat diimbau untuk mewaspadai cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem itu, disebutkan, dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi di Jawa Timur dari tanggal 31 Oktober-6 November 2024.
Bencana hidrometeorologi ini dapat berupa hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Terjang Sleman, 2 Rumah Ambruk dan Pohon Tumbang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang