Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duel Supeltas di Gresik gara-gara Rebutan Lahan, 1 Luka Bacok dan Videonya Viral

Kompas.com, 31 Oktober 2024, 16:37 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com -  Gara-gara rebutan lahan untuk menyeberangkan pengendara, dua supeltas di Jalan Raya Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, terlibat duel carok, Rabu (30/10/2024). 

Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal Polsek Kebomas, Ipda Arief, menjelaskan, kedua supeltas atau sukarelawan pengatur lalu lintas itu adalah Imron (51), warga Surabaya, dan Rohman, warga Gresik

Baca juga: Bela Istri, Dua Suami di Muba Terlibat Duel hingga Satu Orang Tewas

Keduanya diketahui berselisih terkait lahan untuk mengatur lalu lintas di titik putar balik jalan depan SPBU Bunder, yang banyak dilalui kendaraan.

Baca juga: Pak Ogah Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas

"Pelaku Rohman masih dirawat, dan setelah kondisinya membaik, kami akan meminta keterangan lebih lanjut," kata Ipda Arief, dilansir dari Tribunnews.com

Rebutan lahan 

Imron (kaus hijau) saat dimintai keterangan di kantor unit Reskrim Polsek Kebomas, Gresik, Jawa Timur, usai berduel dengan Rohman menggunakan sajam, Rabu (30/10/2024).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Imron (kaus hijau) saat dimintai keterangan di kantor unit Reskrim Polsek Kebomas, Gresik, Jawa Timur, usai berduel dengan Rohman menggunakan sajam, Rabu (30/10/2024).

Dari penyelidikan sementara, Imron mengaku telah bekerja di lahan tersebut selama sekitar sepuluh tahun dan merasa tersingkirkan dengan kehadiran Rohman. 

Sebelum kejadian itu, keduanya sempat cekcok. Imron pun mengaku merasa terancam oleh Rohman. 

“Lha dia (Rohman) haknya apa melarang saya mencari nafkah di situ, bahkan saya diancam akan dibunuh. Makanya sudah siap ini (celurit). Kenal, sebab awalnya dia juga kerja di situ (lokasi yang sama)," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian itu sempat terekam dan viral di media sosial. 

Barang bukti 

Penanganan Kepolisian Usai kejadian, polisi segera mengamankan Imron dan menemukan bahwa ia membawa senjata tajam jenis celurit. 

Saat ini, Imron ditahan di Mapolsek Kebomas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Rohman masih menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina karena mengalami luka sabetan pada telapak tangan kanannya. 

Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro kepada awak media, Rabu, menjelaskan, kasus tersebut sudah ditangani jajarannya. Korban alami luka dan telah dapatkan perawatan. 

"Meski luka, namun dianggap luka ringan dan sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Dengan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Kebomas," kata Danu.

(Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Andi Hartik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Viral Aksi Duel Carok di Gresik, Motifnya Terkuak hingga Pelaku Tidak Menyesal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau