SURABAYA, KOMPAS.com - Polresta Sidoarjo menangkap empat orang terkait kasus peredaran narkoba jenis sabu dengan berat 1,5 kilogram. Keempat orang itu berinisial AC (34), MM (25), DSB (28), dan NNA (25).
Mereka diamankan di sebuah rumah Kavling Walet, Desa Kalanganya, Sedati, Sidoarjo, pada Senin (21/10/2024).
"AC, MM, dan DSB merupakan warga Kecamatan Sedati, dan NNA merupakan warga Jombang," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing di markasnya, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Upaya Penyelundupan Sabu ke Rutan di Kalbar, Dimasukkan ke Cabai Kering
Ketika itu, kata Christian, pihaknya mendapatkan informasi adanya peredaran narkoba yang diletakkan di microtube, atau tabung kecil yang biasa digunakan untuk menyimpan cairan.
"Kemudian AC dan MM berhasil ditangkap dan dilakukan interogasi. Ternyata microtube itu atas permintaan dari bandar R (DPO) untuk diberikan kepada seseorang bernama saudara MM," jelasnya.
MM menerima pesan melalui WhatsApp dari DSB yang akan datang ke rumah tersebut. Tak hanya itu, polisi juga menangkap NNA yang merupakan istri dari bandar R yang masih dalam pengejaran.
"Saat penggeledahan ditemukan 1.500 gram sabu serta 240 butir ekstasi. Kemudian tersangka beserta barang bukti dibawa ke Mapolresta Sidoarjo untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Christian mengungkapkan, sabu seberat 1,5 kilogram bernilai Rp 1,5 miliar. Sedangkan 240 butir ekstasi seharga Rp 240 juta.
Tersangka mendapatkan upah Rp 2 juta setiap transaksi sabu per ons.
"DSB bertugas sebagai operator lapangan untuk mengambil dan menyalurkan barang narkoba yang sudah diranjau atas perintah AC sebagai operator dan bandar R," ucapnya.
"Kemudian MM berperan sebagai suruhan AC untuk menerima narkoba sabu dan ekstasi dari DSB, untuk selanjutnya dipecah-pecah dan diranjau atas perintah AC dan bandar R," tambahnya.
Atas kasus ini, para tersangka dijerat pasal 114 ayat (2), dengan pidana mati seumur hidup atau penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp10 miliar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang