MALANG, KOMPAS.COM - Jenazah Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo, yang akrab disapa Romo Benny, tiba dan disemayamkan di Yayasan Gotong Royong, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (5/10/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kakak mendiang, Julius Budi Susetyo, mengungkapkan bahwa jenazah Romo Benny akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukun, Kota Malang, pada Senin (7/10/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Romo Benny, Rohaniawan Pro Rakyat Kecil dan ‘Orang Kritis’ Gereja Katolik
Sebelum dimakamkan, jenazah akan dibawa ke gereja di kawasan Blimbing, Kota Malang, untuk misa atau doa bersama.
"Rencana dimakamkan hari Senin di TPU Sukun, jamnya nyusul, sekitar jam 11 setelah ada misa di Gereja Blimbing, hari ini doa disini," kata Julius, Sabtu (5/10/2024).
Julius Budi menjelaskan kronologi meninggalnya Romo Benny. Mendiang meninggal di Pontianak pada Jumat (4/10/2024) malam setelah menghadiri seminar dari pagi hingga sore.
"Setelah itu dia merasa kurang enak badan, masuk angin minta diantar refleksi karena senangnya romo pijat. Setelah refleksi, pulang ke hotel dan tidur," jelas Julius Budi.
Dia menerima informasi dari staf mendiang bahwa Romo Benny sempat melakukan panggilan telepon ke stafnya sekitar pukul 23.16 WIB.
Namun, panggilan tersebut tidak terjawab, dan ketika ditelepon kembali, tidak diangkat.
"Akhirnya diketok kamar hotelnya, tetapi tidak ada jawaban. Karena pegang kuncinya juga bisa dibuka, staf tersebut kemudian melihat Romo tergeletak di kamar, tidak sadar saat dibangunkan. Setelah itu, dia segera memanggil petugas dan dilarikan ke rumah sakit, di mana dinyatakan meninggal," kata Julius.
Baca juga: Romo Benny Tutup Usia, Alissa Wahid: Beliau Sejak Muda Mengikuti Gus Dur
Menurutnya, Romo Benny adalah sosok yang pekerja keras. Julius Budi terakhir bertemu dengan mendiang pada 10 Agustus lalu.
Diketahui, mendiang memiliki riwayat sakit diabetes, tetapi tetap menjalani kegiatan seperti biasa.
"Dia (mendiang) kalau di keluarga ngomong soal keluarga, bukan lainnya, karena saya enggak aktif (politik) juga, bercanda jarang," tambahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang