Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Ledakan Saat Nonton TV, Dapur Hardoyo Ternyata Dilalap Api

Kompas.com, 17 September 2024, 14:41 WIB
Sukoco,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Bangunan dapur milik Hardoyo (68), warga Jalan Bromo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilalap "si jago merah", saat dia bersama istrinya beristirahat usai membersihkan rumah.

Hardoyo mengaku sempat mendengar suara ledakan dari bagian belakang rumah, sebelum menyadari bangunan dapur miliknya dilalap api.

“Lagi istirahat sambil nonton tv setelah saya nyapu rumah, tiba-tiba dengar suara ledakan seperti petasan dar dor di belakang rumah, ketika saya lihat bagian dapur sudah terbakar,” ujar Hardoyo saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Kebakaran Pasar Baru Comboran Malang, 11 Mobil Hangus

Sementara itu, Eka (20), tetangga depan rumah Hardoyo mengaku melihat ada kepulan asap hitam dari bagian belakang rumah Hardoyo saat berada di luar rumah.

Eka dibantu oleh beberapa warga kemudian berusaha membantu Hardoyo menyelamatkan sejumlah barang yang bisa diangkut keluar rumah.

“Sekitar pukul 10.30 WIB tadi saat saya melihat ada asap hitam di bagian dapur rumah. Sampai di dapur api sudah melalap bagian atap dapur."

"Kami hanya bisa membantu mengeluarkan barang barang milik Mbah Hardoyo yang bisa diangkat keluar rumah karena api sudah membesar,” kata dia.

Kepala Polsek Magetan, AKP Ika Wardani mengaku mendapat laporan warga yang diterima petugas jaga sekitar pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Kebakaran Pasar Comboran Baru Barat Kota Malang, Kerugian Diperkirakan Miliaran Rupiah

Sejumlah anggota Polsek Magetan langsung meluncur ke lokasi kebakaran.

“Dari hasil penyelidikan kebakaran bagian dapur rumah Pak Hardoyo, karena ada tetangga yang membakar sampah di belakang rumah tidak ditunggui, yang kemudian menjalar ke bagian dapur rumah Pak Hardoyo, karena ada tiupan angin kencang,” kata dia.

Beruntung warga sekitar yang saat itu sedang melakukan kegiatan kerja bakti di lingkungan tersebut langsung menelpon pemadam kebakaran.

Butuh waktu sekitar satu jam untuk memadamkan api yang menghanguskan bagian dapur rumah Hardoyo.

“Kami turunkan dua mobil pemadam kebakaran dan berhasil memadamkan api dan pendinginan sekitar satu jam.”

Demikian ucap Kepala bidang Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Magetan, Ali Sukamto.

Ali Sukamto menambahkan, kondisi lingkungan yang berada di sekitar sungai dengan banyak daun bambu kering, serta rapatnya pohon liar membuat api cepat merambat, hingga menyambar bangunan dapur.

Baca juga: Kebakaran Melanda Lantai 3 Pasar Comboran Barat Baru Kota Malang

Ali berharap, masyarakat waspada dan mengawasi saat membakar sampah karena musim kemarau dengan angin kencang sangat berpotensi terjadi kebakaran.

“Kebetulan di bagian elakang banyak sampah daun kering, dan di dapur ada tumpukan barang bekas yang mudah terbakar."

"Yang terbakar hanya bagian dapur rumah. Kami harapkan warga mengawasi saat membakar sampah,” ucap dia lagi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau