Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh PAN Kota Malang, Pengurus DPC dan Ranting Dukung Paslon dari Partai Lain

Kompas.com, 8 September 2024, 16:26 WIB
Nugraha Perdana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com- Sebanyak lima dewan pimpinan cabang (DPC) dan 57 pengurus ranting Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Malang memutuskan untuk mendukung pasangan calon Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin dalam Pilkada 2024.

Ketua DPC PAN Kedungkandang Wawan Yusbiantono mengatakan, keputusan ini sebagai rasa ketidakpuasan dari DPC serta pengurus ranting PAN Kota Malang terhadap kebijakan DPD PAN Kota Malang yang telah mencalonkan Moch Anton - Dimyati Ayatullah.

Dikatakannya, DPC dan pengurus ranting PAN Kota Malang tidak pernah dilibatkan dalam diskusi atau komunikasi dengan DPD PAN Kota Malang.

"Maka dari itu, kami menyampaikan aspirasi kami untuk memberikan dukungan. Alhamdulillah, kami telah sepakat untuk mendukung Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin," kata Wawan, Minggu (8/9/2024).

Baca juga: Setelah Dilantik, Belasan Anggota DPRD Kota Malang Langsung Gadaikan SK

Deklarasi dukungan ini juga telah dilakukan di Kota Malang pada Sabtu (7/9/2024), malam.

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin dinilai menjadi kandidat yang layak memimpin Kota Malang dan mampu merealisasikan harapan masyarakat.

Pengalaman Wahyu Hidayat sebagai birokrat di Pemkab Malang dan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang juga dinilai sangat baik sebagai modal untuk maju Pilkada 2024.

"Pengalaman birokratisnya telah membawa banyak penghargaan bagi Kota Malang," katanya.

Sementara itu, sosok Ali Muthohirin dipandang sebagai generasi muda yang dapat memberi dorongan yang diperlukan untuk perekonomian dan aspek lainnya di Kota Malang.

"Kami memberikan dukungan berdasarkan alasan tersebut. Kami berharap mereka tetap bersatu dalam dukungan ini, tidak hanya saat ini tetapi juga sampai pemilihan nanti," katanya.

Baca juga: Para Suster Karmel Malang Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus via Streaming

Sementara itu, Wakil Tim Pemenangan Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin, Ana Ahsanul Huda menyambut positif dukungan tersebut. Dia mengaku tidak bisa membatasi dukungan yang ada.

Menurutnya, dukungan ini diterima sebagai aspirasi dan dukungan yang membangun untuk semua pihak.

"Kami akan menindaklanjutinya dengan baik dan mengajak semua pihak untuk bergabung. Dengan kondisi saat ini, kami yakin kolaborasi bisa terwujud," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PAN Kota Malang, Lookh Mahfudz, memberikan tanggapan tegas.

Deklarasi tersebut dianggap tidak sah dan hanya melibatkan sebagian kecil pengurus, sementara yang lainnya tidak terlibat.

"Oleh karena itu, pengurus yang terlibat akan dievaluasi dan dikenakan sanksi, karena mereka tidak mematuhi keputusan DPP PAN yang telah merekomendasikan dukungan kepada pasangan Moch Anton - Dimyati Ayatullah," jelasnya.

Sanksi yang dimaksud bisa mencapai pemecatan dari kepengurusan partai.

"Partai pasti akan mengambil tindakan tegas terhadap pengurus yang tidak mematuhi dan melaksanakan keputusan DPP. Jika mereka tidak mau mengikuti aturan partai, lebih baik keluar," katanya.

Baca juga: Nisya Ahmad Jadi Anggota DPRD Jabar karena Thoriqoh Dapat Tugas Lain dari PAN

Dia juga tidak memahami alasan di balik deklarasi tersebut.

"Saya tidak tahu apa motivasi mereka, mungkin itu hanya bagian dari dinamika. Ada pihak tertentu yang ingin berkhianat dan menunjukkan kebodohan. Mereka tidak memahami organisasi serta tidak mengetahui keputusan yang ada," ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa dalam Pilkada 2024, PAN Kota Malang tetap konsisten dalam mendukung paslon Moch Anton - Dimyati Ayatullah.

"Sudah pasti. Kami tetap menjadi pengusung mereka," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau