MALANG, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polsek Lowokwaru, Kota Malang, mengamankan seorang pria asal Pasuruan, Gustenvert (32), dalam kasus penipuan dan pencurian router WiFi milik beberapa pelanggan IndiHome.
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo mengungkapkan, penyelidikan kasus ini berawal saat pihak PT Telkom melaporkan adanya dugaan pencurian router WiFi secara massal pada 26 Juni 2024.
"Jadi beberapa pelanggan IndiHome melaporkan adanya seseorang yang menyamar sebagai teknisi. Pelaku mendatangi rumah pelanggan dengan alasan adanya kerusakan pada router WiFi. Setelah mengambil perangkat tersebut dengan janji akan diganti baru, pelaku menghilang tanpa jejak," kata Kompol Anton, Kamis (5/9/2024).
Baca juga: Jalur Wisata Pantai Selatan Malang Diperbaiki, Statusnya Jadi Jalan Nasional
Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Lowokwaru melakukan penyelidikan. Hasilnya, pada Selasa (30/7/2024), tersangka diamankan di tempat tinggalnya di Sawojajar, Kota Malang.
"Berdasarkan hasil penyelidikan terungkap bahwa tersangka telah menjalankan aksinya sejak awal tahun 2023 hingga Juni 2024. Selama periode tersebut, tersangka mengambil router WiFi di 34 lokasi berbeda, mulai dari rumah warga hingga kafe," katanya.
Baca juga: Ikuti Misa Paus Fransiskus, 60 Umat Katolik Asal Malang Berangkat ke Jakarta
Pelaku memanfaatkan seragam kerja lamanya sebagai kedok untuk menjalankan aksi penipuannya. Gustenvert merupakan mantan pegawai vendor PT Telkom yang menangani perawatan jaringan IndiHome dari tahun 2018 hingga 2022.
"Kepercayaan korban didapat tersangka berkat penyamarannya menggunakan seragam perusahaan sebelumnya, sehingga seolah-olah meyakinkan," katanya.
Gustenvert dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan terancam hukuman penjara selama empat tahun.
Dalam keterangannya, Gustenvert mengaku bahwa seluruh router WiFi hasil pencuriannya telah dijual melalui platform daring.
"Saya menjual seluruh router WiFi itu secara online dengan harga antara Rp 60.000 hingga Rp 100.000. Uang hasil penjualan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak saya, saya saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap," ungkap Gustenvert.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang