PASURUAN, KOMPAS.com - NS (17), pelajar di Pasuruan yang mengalami depresi berat akibat perundungan yang dilakukan teman sekolahnya berangsur membaik.
Korban sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya di Jalan Hasanuddin Kota Pasuruan setelah mendapat perawatan intensif di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. Namun, pihak keluarga belum dapat menerima kunjungan.
Baca juga: Cegah Kasus Perundungan Terulang Lagi, SMA di Pasuruan Baca Ikrar Anti-bullying
"Kondisi sudah memulai mulai membaik. Tidak gampang emosi. Sesekali kami ajak ngobrol," tutur Kakak Korban, Fariz Rohman Maulana, Selasa (3/9/2024).
Saat ini hanya anggota keluarga saja yang dapat berkomunikasi karena menjaga kondisi psikologis adiknya. Langkah tersebut merupakan saran dari pihak RSJ. Sedangkan kondisi fisik maupun pola makan atau tidur juga normal.
"Untuk tindakan medis lanjutan, ya kontrol sesuai jadwal. Hari ini tadi kontrol, Jum'at lusa (6/9/2024) kontrol lagi," katanya.
Saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Di antaranya, dua guru dan 8 siswa yang dilaporkan pihak keluarga.
Selanjutnya, pemeriksaan saksi tersebut akan disandingkan hasil visum NS dari rumah sakit.
"Kami sangat hati-hati untuk menangani kejadian ini. Karena semuanya melibatkan anak-anak yang masih sekolah," terang Inspektur Polisi Satu (Iptu) Choirul Musthofa, Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota.
Untuk diketahui, kasus bulliying di Kota Pasuruan menimpa NS (17) siswa kelas XI di Pasuruan. Pihak keluarga melaporkan 8-15 siswa yang dianggap melakukan bullying berkali-kali terhadap NS ke Polres Pasuruan Kota.
Kemudian NS mengalami depresi berat hingga harus dirawat di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sejak 21 Agustus 2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang