SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak enam Warga Negara Asing (WNA) terjaring razia operasi Jagratara yang digelar Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak lima WNA berasal dari India dan satu WNA dari China.
Razia tersebut digelar pada 21-22 Agustus di 18 lokasi perusahaan dan sebuah sekolah. Para WNA tersebut dianggap melanggar aturan izin tinggal di wilayah negara Indonesia.
"Ada enam WNA yang melanggar. Satu WNA dari Tiongkok dan lima lagi dari India. Mereka diduga melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang diberikan," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Ramdhani, kepada wartawan, Selasa (27/8/2024).
Baca juga: Diamankan Saat Akan Tawuran, 14 Remaja di Surabaya Disanksi Rawat ODGJ
Ramdhani menegaskan, berdasar Undang-undang Keimigrasian, para WNA yang terbukti melakukan pelanggaran izin tinggal akan dipenjara selama 5 tahun dan dideportasi ke negara asal.
Sedangkan perusahaan yang mempekerjakan mereka, akan diberi pembinaan berdasar aturan yang berlaku.
"Semua WNA yang terjaring masih diperiksa, kami masih menunggu hasil pemeriksaan," katanya.
Baca juga: Salahgunakan Izin Tinggal, 9 WNA di Bali Diamankan Imigrasi
Ramdhani pun mengingatkan kepada semua WNA, terutama yang tinggal di wilayah Imigrasi Kelas I Surabaya, agar mematuhi peraturan izin tinggal.
"Para penjamin WNA juga kami minta terus mengingatkan para WNA agar patuh pada peraturan," ujarnya.
Hingga akhir Agustus 2024, ada total 3.194 WNA yang memiliki Izin Tinggal Sementara (ITAS) di wilayah Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Sementara WNA yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP), tercatat sebanyak 926 WNA.
Rinciannya, di Surabaya ada 722 WNA yang punya ITAP, sementara pemilik ITAS tercatat sebanyak 2.133 WNA. Di wilayah Sidoarjo ada 620 WNA pemilik ITAS, dan 155 pemilik ITAP.
Di wilayah Kabupaten Mojokerto ada 436 WNA pemilik ITAS, dan 43 WNA pemilik ITAP. Sementara di Kota Mojokerto, ada 6 WNA pemilik ITAP, sedangkan pemilik ITAS tercatat ada 5 WNA.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang