PKS Gandeng PDI-P pada Pilkada Nganjuk, Usung Marhaen-Handy

NGANJUK, KOMPAS.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan bakal berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Nganjuk 2024.

Kepastian ini didapat setelah PKS juga memberikan rekomendasi model B1-KWK kepada pasangan Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro atau Marhaen-Handy, yang juga diusung oleh PDI-P.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Nganjuk, Moh Shoberi, membenarkan bahwa partainya telah menyerahkan rekomendasi tersebut kepada pasangan Marhaen-Handy

“Iya, benar,” ujar Shoberi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Pilkada Nganjuk, PDI-P Dukung Marhaen-Handy

Rekom model B1-KWK tersebut diserahkan langsung oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dalam kegiatan Konsolidasi Nasional Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah PKS di ICE BSD Tangerang, Banten, Selasa (20/8/2024).

Dalam kesempatan itu, Kang Marhaen -sapaan Marhaen Djumadi, didampingi Handy menerima langsung rekomendasi tersebut.

Marhaen mengaku menyambut gembira pemberian rekom model B1-KWK dari PKS ini. Ia pun yakin dengan dukungan yang ada, maka dia dapat memenangi kontestasi Pilkada Nganjuk.

Dia lalu berjanji akan menjalin komunikasi dengan semua elemen di Kabupaten Nganjuk terkait dengan langkah pemenangannya pada Pilkada.

“Kami menjalin komunikasi dengan semua elemen di Nganjuk. Nganjuk milik kita bersama, ayo kita bangun bersama-sama,” kata Marhaen.

Baca juga: Demokrat Usung Marhaen-Handy pada Pilkada Nganjuk

Sejauh ini, ada tiga pasangan yang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Nganjuk 2024.

Selain Marhaen-Handy, juga ada pasangan Bunda Ita-Mbak Zuli dan pasangan Gus Ibin-Aushaf Fajr.

Untuk pasangan Marhaen-Handy telah mengantongi rekom model B1-KWK dari PDI-P, PKS, dan Partai Demokrat dengan total keseluruhan 19 kursi, dari total 50 kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk.

Sedangkan pasangan Bunda Ita-Mbak Zuli mendapat rekom model B1-KWK dari Partai Hanura dan Golkar dengan 10 kursi di parlemen, dan pasangan Gus Ibin-Aushaf Fajr didukung PKB dan PPP juga dengan 10 kursi.