LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejak Kamis (15/8/2024) pagi, tercatat sudah terjadi tiga kali mengalami erupsi pada Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, ketiga erupsi terjadi sejak Kamis dini hari.
Seperti yang telah diberitakan, erupsi pertama terjadi pukul 04.19 WIB. Erupsi berupa letusan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak gunung.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi 153 Detik, Kolom Abu Setinggi 500 Meter
Fenomena yang terekam pada seismograf memiliki kekuatan 22 milimeter, dan berlangsung selama 153 detik.
Berikutnya, terjadi erupsi pukul 08.47 WIB. Tinggi kolom abu teramati hingga 700 meter di atas puncak dengan kekuatan 22 milimeter dan berdurasi 100 detik.
Selang 50 menit kemudian, erupsi kembali terjadi tepatnya pukul 09.37 WIB. Kali ini ketinggian kolom abu teramati 800 meter di atas puncak.
Kekuatan getaran kali ini terekam hingga 22 milimeter dan memiliki durasi 110 detik.
Laporan periodik aktivitas Gunung Semeru dalam 24 jam terakhir pada Selasa (14/8/2024) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat menimbulkan 107 kali gempa letusan dan lima kali gempa guguran.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi membenarkan bahwa erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru, sejak Kamis pagi.
"Menurut laporan petugas pos pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur benar terjadi erupsi berupa letusan sebanyak tiga kali," kata Patria, pagi ini.
Patria menjelaskan, saat ini status Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Selain itu, aktivitas warga yang berada di lereng Gunung Semeru juga masih terpantau normal.
Baca juga: 7 Keunikan Gunung Semeru, Salah Satunya Ada di Tanjakan Cinta
Meski begitu, Patria mengimbau warga yang beraktivitas di lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada.
Warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Alasannya, karena ada potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, kata Patria, dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Semeru, warga diminta tidak melakukan aktivitas, karena rawan lontaran batu.
"Kami imbau warga untuk tetap waspada dan perhatikan rekomendasi dari PVMBG, apalagi erupsi yang terjadi terkadang tidak bisa dilihat secara visual seperti pagi tadi," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang