Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelaku Penganiayaan di SPBU Sidoarjo Terancam 5 Tahun Penjara

Kompas.com, 13 Agustus 2024, 07:57 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tiga pelaku pengeroyokan pengendara sepeda motor di SPBU Sidoarjo terancam hukuman 5 tahun penjara.

Diketahui, para pelaku melakukan penganiayaan setelah diingatkan korban agar tak membuang putung rokok di SPBU. 

Ketiga pelaku yakni Sutadji (47) dan Dino Bagus (19) asal Benowo, Surabaya, serta M Nurhadi (41), warga Gedangan, Sidoarjo. Sementara korban adalah Dicky Aprilio. 

Baca juga: Menegur Pembuang Puntung Rokok di SPBU, Dicky Babak Belur Dikeroyok

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing mengatakan, berdasarkan proses penyelidikan para tersangka terbukti melakukan kekerasan secara bersama di SPBU Jalan Pahlawan.

"Pasal yang dipersangkakan, Pasal 170 ayat (1) KUHPidana tengang pengeroyokan. Dengan ancaman pidana penjara selama 5 tahun 6 bulan," kata Christian, di Mapolresta Sidoarjo, Senin (12/8/2024).

Christian mengungkapkan, Sutadji mengawali pengeroyokan dengan melakukan pemukulan ke mulut korban. Sedangkan, Dicky merespons hal tersebut dengan membalas pukul di pipi tersangka.

"Mengetahui hal tersebut (tersangka) Dino dan Nurhadi turun dari mobil Grand Max, langsung menghampiri korban dan memukuli wajahnya sehingga korban terjatuh," jelasnya.

Selain itu, Dino menginjak dan menendang kepala korban yang masih tersungkur di tanah. Saat Dicky terbangun, Dino dan Nurhadi melanjutkanya dengan memukul bagian wajah.

"Selanjutnya setelah korban bangun lagi, Sutadji memukul korban dengan menggunakan trafic cone ke kepala. Sehingga korban lari menyelamatkan diri ke seberang jalan," ujarnya.

Dia mengatakan, rekaman CCTV di lokasi memperlihatkan kejadian pengeroyokan yang dilakukan ketiga pelaku tersebut. Hal ini diperkuat dengan hasil visum korban.

"Visum et repertum hasil pemeriksaan luka korban, ditemukan luka lecet di bibir bagian atas, keluar darah dari bagian gusi sisi atas serta benjolan di kepala bagian bawah," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Kota Sidoarjo, Kompol I Gusti Agung Ananta Pratama mengatakan, pengeroyokan pengendara sepeda motor terjadi, Kamis (8/8/2024), pukul 04.53 WIB.

Baca juga: Video Viral Pegawai SPBU di Lamongan Bentak Konsumen, Berujung Minta Maaf

Awalnya korban, Dicky Aprilio (25), warga Grogolan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, menegur enam penumpang mobil bernomor polisi W 1523 ON, yang membuang rokok masih menyala di SPBU.

"Pelaku tidak terima teguran korban. Saat membuang putung rokok api masih menyala, ditegur ulang untuk suruh ambil dan matikan apinya," kata Gusti, ketika dikonfirmasi, Senin (12/8/2024).

Kemudian, lanjut Gusti, para pelaku yang tidak terima saat diingatkan, terlibat cekcok dengan korban. Akhirnya, mereka melakukan pengeroyokan kepada pengendaran sepeda motor itu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau