Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses Mantan TKI Asal Banyuwangi yang Kini Usaha Susu Kambing Perah

Kompas.com, 5 Juli 2024, 12:29 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jarot Setiawan, mantan tenaga kerja Indonesia (TKI), meraih kesuksesan di negeri sendiri.

Pria asal Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, ini sempat berkali-kali mengadu nasib di Taiwan.

Merasa tidak berhasil di negeri orang, Jarot akhirnya memutuskan pulang kampung ke  Banyuwangi untuk merintis dan membangun usaha sendiri.

Di bekas lahan kebun jeruk di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Jarot memanfaatkan untuk membangun usaha peternakan kambing perah jenis Sapera.

Baca juga: Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Di peternakan yang tertata rapi dan bersih itu, ada sekitar 200 ekor ternak. Di tempat itulah Jarot memproduksi susu kambing.

Jarot menceritakan, sebelum memulai usaha peternakan kambing perah, dia mengakui bekerja sebagai TKI di Taiwan.

"Saya bekerja di sana selama dua kali, dari tahun 1999 hingga 2002 dan kembali lagi dari tahun 2006 sampai 2009," kata Jarot, Jumat (5/7/2024).

Setelah pulang ke kampung halaman, Jarot sempat mencoba peruntungan menjadi petani jeruk. Namun, sejak 2016 dia beralih ke usaha peternakan kambing perah.

"Waktu itu kerja ngelas di Taiwan, terus pulang ikut bertani jeruk dengan keluarga. Hingga akhirnya memilih beternak kambing perah sejak tahun 2016 hingga saat ini," ujarnya.

Jarot mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 200 ekor kambing perah produktif jenis Sapera.

Baca juga: Cara Beternak Kambing Perah Agar Menghasilkan Susu Kambing Berkualitas

Rata-rata produksi susu kambing mencapai 700-1.000 liter per minggu, atau ratusan liter susu kambing per hari.

"Satu kambing rata-rata bisa menghasilkan 1 sampai 2 liter susu tiap hari. Total rata-rata tiap hari bisa dapat 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya," jelas Jarot.

Jarot menambahkan, susu kambing yang dihasilkan setiap minggunya dikirim ke supplier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang.

Menurut Jarot, penjualan ke supllier dalam bentuk beku. Setiap minggunya bisa mengambil 700 hingga 1.000 liter susu kambing.

"Untuk susu kambing per liternya dihargai Rp 16.000," tuturnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, kisah sukses Jarot dalam mengembangkan usaha susu kambing perah dapat menjadi inspirasi anak-anak muda Banyuwangi.

"Luar biasa, merintis usaha dari nol, hingga kini menjadi salah satu pemasok susu kambing," kata Ipuk.

Menurut Ipuk, Jarot menjadi salah satu contoh bagaimana sektor pertanian memiliki prospek untuk dikembangkan.

Baca juga: Budidaya Kambing Perah, Langkah Kecil Hentikan Sedimentasi di Hulu Sungai Serayu

"Susu kambing saat ini banyak diminati masyarakat sehingga beternak kambing perah bisa menjadi pilihan," ujar Ipuk.

Ipuk menjelaskan, saat ini mulai ada tren banyak masyarakat yang beralih dari susu sapi ke susu kambing.

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan gizi susu kambing lebih banyak daripada susu sapi.

"Susunya enak, tidak bau prengus. Jadi selama ini kesan susu kambing itu bau, tidak benar. Bentuknya lebih kental dari susu sapi. Dan yang terpenting, harganya lebih mahal dari susu sapi," tandas Ipuk.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau