KOMPAS.com - Jasad bocah perempuan berinisal AF (4) dikuburkan ala kadarnya oleh orang tuanya sendiri, NA (26) dan T (23).
Bocah tersebut dikuburkan di pekarangan rumah yang mereka tinggal, lokasinya tepat di samping pondasi dinding tembok. Galiannya dangkal.
Anak 4 tahun tersebut merupakan korban penganiayaan kedua orang tuanya. Kisah tragis ini terjadi di Dusun Mbabakan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca juga: Mayat Balita Terkubur di Kediri, Tetangga: Orangtuanya Sering Terdengar Cekcok
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fauzy Pratama mengatakan, kedua orang tuanya menguburkan di lokasi itu karena panik setelah melakukan penganiayaan hingga korban meninggal.
“Karena (orang tuanya) panik,” ujar AKP Fauzy Pratama perihal lokasi penguburan, Selasa (25/6/2024).
Setelah terjadi penganiayaan hingga menyebabkan korban tidak sadarkan diri, orang tuanya sempat berupaya mengobatinya.
Namun kondisinya sudah parah sehingga korban meninggal dunia, Sabtu (22/6/2024) malam. Korban dikuburkan malam itu juga.
Kondisi korban, kata kasat, mengalami luka-luka kekerasan di beberapa titik tubuhnya. Namun yang paling parah adalah pendarahan di bagian kepala akibat benda tumpul.
Baca juga: Pembunuhan Balita di Kediri Terungkap Berkat Kecurigaan Kakek Korban
“Kesimpulan penyebab kematiannya adalah pendarahan di kepala yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul,” lanjut lulusan terbaik Akademi Kepolisian 2015 ini.
Sebelumnya diberitakan, bocah perempuan berinisal AF (4) ditemukan tewas terkubur di samping rumahnya, Selasa (25/6/2024).
Dari pemeriksaan terungkap pelakunya adalah orang tuanya sendiri yang kesal dengan sikap korban. Orang tua laki-laki merupakan ayah tiri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang