SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menarget investasi sektor perikanan tuna di Indonesia sebesar Rp 9 triliun hingga akhir 2024. Salah satu upaya mengejar target tersebut adalah dengan mempermudah perizinan investasi sektor perikanan.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan perizinan investasi sektor perikanan terutama komoditas tuna, karena kita punya target nilai investasi Rp 9 triliun sampai akhir tahun," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo di acara Indonesian Tuna Investman and Business Forum 2024 di Surabaya, Selasa (25/6/224).
Selain kemudahan perizinan, Budi menyebut pemerintah juga akan memberikan insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas, hingga layanan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja.
Baca juga: Aruna Kampanyekan Penangkapan Ikan Tuna Berkelanjutan
Dalam hal meningkatkan daya saing produk tuna, pemerintah juga menjamin mutu dan keamanan produk tuna, pengembangan dan promosi produk tuna, serta meningkatkan hubungan bilateral antar-negara melalui perundingan bilateral.
Realisasi investasi tuna mencapai Rp 95,51 miliar pada tahun 2022, meningkat 116,76 persen dari Rp 44,06 miliar pada 2021.
Baca juga: KKP Hapuskan Tarif Ekspor Olahan Ikan Tuna ke Jepang
Adapun realisasi investasi tuna pada Triwulan I dan IV Tahun 2023 mencapai Rp 37,56 miliar, terdiri dari PMDN Rp 25,22 miliar dan PMA Rp12,33 miliar.
Realisasi PMA tahun 2023 terbesar berasal dari Jepang yakni sebesar Rp 11,74 miliar (38 persen), disusul Korea Selatan Rp 8,66 miliar (28 persen), dan Hongkong Rp 6,02 miliar (20 persen).
"Artinya apa, permintaan tuna dari Indonesia ke luar negeri terus mengalami peningkatan," terangnya.
Potensi perikanan di laut Indonesia mencapai 12.01 juta ton per tahun. Terdiri dari beberapa komoditas perikanan penting dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 8,6 juta ton per tahun.
Potensi itu, kata dia, belum termasuk tuna yang merupakan komoditas unggulan perikanan penting di Indonesia.
"Ekspor tuna dari Indonesia mencapai 203.000 ton atau senilai 0,93 USD miliar pada tahun 2023," terangnya.
Tujuan ekspor utama adalah ke Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah dan Uni Eropa. Ekspor komoditas tuna, cakalang dan tongkol Indonesia didominasi dalam bentuk fillet dengan kontribusi sebesar 39,4 persen, selanjutnya tuna dalam kemasan kedap udara 28,7 perseb, tuna dalam kemasan tidak kedap udara 7,4 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.