Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pria Asal Ponorogo Gadaikan Sawah demi Jadi TKI, Ternyata Tertipu Rp 129 Juta

Kompas.com - 14/06/2024, 17:14 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Harapan seorang warga asal Ponorogo, Jawa Timur bernama Sri Widodo untuk mengais rezeki di luar negeri kandas setelah dia diduga ditipu oleh calo sampai kehilangan uang Rp 120 juta.

Dugaan penipuan itu bermula di tahun 2021 saat usahanya sebagai tukang servis elektronik di Jakarta mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Operasional PMI Nunukan Terancam Terhenti akibat RSUD Nunukan Berutang Rp 651 Juta

Kondisi ekonomi yang tidak mendukung akibat pandemi Covid-19 memaksa bapak dua anak itu pulang kampung bersama anak-anak dan istrinya. Di kampung halaman, Widodo membuka usaha kecil-kecilan untuk menyambung hidup.

Penghasilan tak menentu selama tinggal di kampung halaman membuat Widodo berpikir untuk kembali merantau ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Bertemu calo

Setelah berburu informasi ke berbagai tempat, Widodo bertemu dengan kenalannya.

Kenalannya itu kemudian mempertemukan dirinya dengan seorang perempuan yang disebut bisa merekrut dan menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri. 

Dalam pertemuannya di Jombang kala itu, Widodo menyampaikan keinginannya untuk bekerja di Korea Selatan. Namun oleh perempuan itu, dia ditawarkan untuk pergi ke Australia sebagai tenaga pemetik buah perkebunan.

Baca juga: Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Widodo menuturkan, pertemuan dengan perempuan yang disebut bisa merekrut dan menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri itu terjadi pada 22 Mei 2022. Saat itu, dia diminta menyiapkan biaya sebesar Rp 65 juta agar bisa dikirim sebagai TKI ke Australia.

Tertarik dengan tawaran kerja ke Australia karena tidak membutuhkan waktu lama untuk diberangkatkan, Widodo pun menyambut tawaran itu. Dia kemudian mendaftar sebagai calon TKI bersama adiknya, Hadi Prayitno.

“Karena yang mendaftar dua orang, yaitu saya dan adik saya, pembayarannya dapat potongan. Masing-masing hanya diminta membayar Rp 60 juta,” kata Widodo, di Jombang, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Pasutri Polisi Aktif dan Pecatan Jadi Tersangka Penipuan Petani Subang Modus Seleksi Polwan

Sesuai kesepakatan dengan sang penyalur, Widodo dan adiknya membayar biaya keberangkatan sebagai TKI ke Australia secara berkala sampai akhirnya lunas.

Berdasarkan bukti pembayaran yang dimiliki, Widodo dan adiknya sudah menyerahkan uang sebesar Rp 129.500.000 kepada perempuan yang mengaku sebagai penyalur itu.

Gagal berangkat

Sari Widodo, calon TKI asal Ponorogo, Jawa Timur, menceritakan masalah yang dialami olehnya saat berinteraksi dengan calo saat ingin bekerja ke luar negeri, kepada Kompas.com, di Jombang, Kamis (13/6/2024).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Sari Widodo, calon TKI asal Ponorogo, Jawa Timur, menceritakan masalah yang dialami olehnya saat berinteraksi dengan calo saat ingin bekerja ke luar negeri, kepada Kompas.com, di Jombang, Kamis (13/6/2024).

Oleh sang penyalur, Widodo dan adiknya dijanjikan berangkat ke Australia pada 20 Juni 2022. Sebelum itu, keduanya sempat diajak ke Kantor Imigrasi di Kediri untuk mengurus paspor.

Tiba saatnya berangkat sebagaimana yang dijanjikan, Widodo dan adiknya berpamitan kepada keluarga, kerabat dekat, dan tetangganya akan pergi ke Australia menjadi TKI. Keduanya kemudian berangkat dari Ponorogo ke rumah sang penyalur, di Jombang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Surabaya
3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

Surabaya
PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

Surabaya
Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Surabaya
Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Surabaya
Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Surabaya
Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Surabaya
Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Surabaya
Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Surabaya
3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

Surabaya
Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Surabaya
Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Surabaya
Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Surabaya
Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Surabaya
Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com