Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Aksesori "Action Figure" Karya Arek Malang Ini Diminati hingga Mancanegara

Kompas.com, 31 Mei 2024, 11:43 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mikhael Yusak Wirawan merupakan perajin patung aksesori karakter tokoh film atau action figure. Perajin berusia 37 tahun itu telah menghasilkan ribuan karya sejak tahun 2016.

Aksesori action figure yang dibuatnya adalah tokoh film nasional hingga karakter superhero Marvel dan DC.

Mikhael juga mengerjakan pesanan intelektual property (IP), atau semacam maskot dari berbagai instansi.

Harga karyanya mulai dari Rp 350.000 hingga Rp 8 juta setiap unit tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.

Baca juga: Action Figure Puntadewa dari Limbah Korek Api Gas, Inovasi Mahasiswa UGM

Dia mengerjakan aksesori action figure dan IP di rumah produksi MY Enterprise miliknya di kawasan Sawojajar, Malang, Jawa Timur.

Mikhael juga dipercaya rumah produksi film nasional Bumilangit untuk menggarap aksesori action figure Gundala dan Gatotkaca.

"Jadi saya menggarap bagian kepala, efek tangannya, sepatu, kalau body atau bagian tubuh beli di negara lain, kemudian itu bisa digabung," kata Mikhael, Jumat (31/5/2024).

Untuk IP, dia pernah mengerjakan pesanan untuk beberapa instansi perguruan tinggi di Kota Malang dan Kantor PDAM di Surabaya.

"Untuk IP ini juga bisa misal orang punya desainnya sendiri, kita buatkan action figure-nya," katanya.

Perajin tersebut dibantu dua kawannya juga membuat diorama base atau latar action figure superhero Marvel dan DC.

Baca juga: Tips Cerdas Bisnis Action Figure agar Makin Cuan

Karya-karyanya itu hampir 80 persen dipasarkan ke mancanegara seperti Amerika, Inggris, Kanada, Singapura, Malaysia, Jepang, Taiwan dan lainnya.

"Untuk base diorama, saya membuat seperti untuk tokoh Batman, Spiderman atau tokoh-tokoh dari Marvel dan DC. Orang luar negeri tahu produk saya dari Instagram dan Facebook," katanya.

Dia pun menjelaskan proses pembuatan aksesori action figure atau IP.

Awalnya, desain yang ada di komputer dicetak menggunakan printer 3 dimensi sebagai prototype atau mastering.

Kemudian, hasil prototype dibuat cetakan atau proses molding menggunakan silikon rubber.

Selanjutnya, aksesori action figure atau IP yang dibuat dicetak untuk diperbanyak menggunakan resin atau fiber glass.

"Kemudian ada proses develope-nya, seperti menghaluskan dengan cara mengamplas, juga painting (pewarnaan). Sebelum ada printer 3 D, awalnya saya manual (menggunakan teknik clay)," katanya.

Baca juga: Reza Arap Pernah Habiskan Rp 80 Juta untuk Action Figure Naruto

Saat ini, Mikhael bisa membuat action figure atau IP rata-rata sekitar 50 unit dalam satu bulan. Kondisi ini cenderung menurun sejak adanya pandemi Covid-19.

"Dulu di tahun 2017, 2018, 2019 itu setiap bulan sekitar 100 piece, produksi massal. Sewaktu ada Covid-19, menurun sekitar 70 piece, pasca Covid-nya, jadi 30-35 unit. Ini di tahun 2024 mulai membaik lagi," katanya.

Kecintaannya terhadap action figure tidak lepas dari hobinya sewaktu kecil membaca komik DC dan Kapten Amerika. Dia juga senang menggambar tokoh-tokoh yang dibacanya.

Sebagai anak dari keluarga kurang mampu, Mikhael kecil tidak bisa memenuhi keinginannya memiliki mainan action figure.

"Sejak kecil saya tidak pernah membeli mainan karena tidak punya uang. Kemudian saya pikir, kenapa tidak membuat mainan dari karakter komik," katanya.

Dia pun mengakui saat ini di Kota Malang belum ada dukungan ruang bagi perajin seni rupa seperti dirinya.

Baca juga: Action Figure Red Light, Green Light Squid Game Cuma 456 Buah, Mau?

Mikhael berharap pemerintah bisa jeli membuka ruang seperti mengadakan pameran seni rupa yang tergolong mainan dan hobi.

"Kalau boleh saran, misal di Kayutangan itu ada ruang untuk teman-teman seni seperti ini, karena kan bisa dilihat banyak orang, yang datang juga bukan warga Malang saja, jadi itu bisa menjadi kesempatan besar bagi kami," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau