Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Anak Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan di Alun-alun Magetan

Kompas.com, 22 April 2024, 13:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Anak komedian Isa Bajaj yang berusia 5 tahun diduga mengalami kekerasan oleh pria tak dikenal saat bermain di Alun-alun Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/4/2024).

Isa mengatakan, pada Kamis malam, putrinya tak bisa tidur.

“Beberapa kali bilang, 'Om jahat tidak pernah minta maaf'," ujar pria bernama lengkap Isa Wahyu Prastantyo ini, Minggu (21/4/2024), dikutip dari Tribun Jatim.

Selain itu, buah hatinya juga mengalami kesakitan saat buang air kecil. Saat ini, Isa menuturkan bahwa kondisi anaknya sudah membaik.

Baca juga: Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas KB Kabupaten Magetan Indriana Agustin mengungkapkan, kondisi korban sudah ceria.

"Untuk anaknya sudah ceria, tetapi kita memastikan kekerasan yang dialami itu seperti apa, apakah ditendang atau apakah ditabrak karena dari keterangan yang diberikan bahwa kakak itu jahat," ucapnya, Jumat (19/4/2024).

Agustin menjelaskan, korban akan didampingi psikolog untuk mengatasi trauma dan mendapatkan keterangan dari korban.

"Kita jadwalkan Selasa besok untuk pendampingan terhadap korban. Pendampingan psikolog dilakukan untuk mencari keterangan yang jelas, mengingat korban masih anak-anak, keterangan yang diberikan harus dipastikan untuk kekerasan yang dialami seperti apa," ungkapnya.

Baca juga: Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Polisi periksa terduga pelaku


Saat ini, polisi tengah memeriksa pria berkacamata yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap anak Isa Bajaj. Sosoknya terungkap usai polisi memeriksa sejumlah CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Statusnya masih saksi," tutur Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Magetan Kompol Budi Kuncahyo, Sabtu (20/4/2024).

Ia menerangkan, polisi masih mendalami dan melakukan pengembangan terhadap kasus ini.

Budi menambahkan, polisi belum bisa memastikan apakah status pria itu akan ditingkatkan menjadi tersangka atau tetap saksi.

"Sabar dulu ya, beri waktu penyidik untuk progres pengembangan," jelasnya.

Baca juga: Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Awal mula kasus

Isa Bajaj melaporkan dugaan kekerasan yang diterima anaknya saat bermain di alun alun Kabupaten Magetan. Anak Isa ditendang oleh pria yang mengenakan kacamata hingga menimbulkan luka berdarah pada bagian sensitif korban.KOMPAS.COM/SUKOCO Isa Bajaj melaporkan dugaan kekerasan yang diterima anaknya saat bermain di alun alun Kabupaten Magetan. Anak Isa ditendang oleh pria yang mengenakan kacamata hingga menimbulkan luka berdarah pada bagian sensitif korban.

Mengenai kejadian yang dialami anak Isa Bajaj, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Magetan Miftahudin menyebutkan, peristiwa itu dialami korban saat bermain di Alun-alun Magetan, Kamis sore.

Saat bermain, korban ditemani kakaknya. Berdasarkan keterangan orangtua, korban diduga mengalami tindak kekerasan di bagian sensitifnya.

“Informasi dari saksi dan korban, mereka berdua bermain di Alun-alun. Dari pengakuan mereka, korban ditendang oleh seorang pria yang memakai kacamata,” terangnya, Jumat.

Baca juga: Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Atas kejadian ini, pihaknya memberikan pendampingan kepada korban dan keluarga.

Sementara itu, Isa Bajaj menyampaikan, dirinya belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan anaknya mengalami luka berdarah pada bagian sensitif.

Ketika anaknya pulang, Isa Bajaj mendapati darah di celana dalam korban.

“Anak saya tiap hari bertiga main di alun-alun tanpa saya. Pulang ada luka darah di celana dalamnya," bebernya, Jumat.

Kasus dugaan kekerasan ini telah dilaporkan ke Polres Magetan pada Jumat.

Baca juga: Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sukoco | Editor: Pythag Kurniati, Aloysius Gonsaga AE)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kondisi Anak Isa Bajaj usai Alami Kekerasan di Alun-alun Magetan, Tak Bisa Tidur sampai Teriak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau