LUMAJANG, KOMPAS.com - Jembatan Gondoruso di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terputus akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Kamis (18/4/2024) malam.
Jembatan Gondoruso merupakan jembatan penghubung Kecamatan Pasirian dengan Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi
Jembatan ini melintang di atas Sungai Regoyo yang berhulu dari Gunung Semeru.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Sugiarto membenarkan, putusnya Jembatan Gondoruso.
Menurutnya, jembatan terputus akibat terjangan air yang membawa material vulkanik dari Gunung Semeru yang menghantam badan jembatan hingga terputus.
Baca juga: Semeru Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 1,2 Kilometer
"Jembatan Gondoruso terputus akibat diterjang banjir," kata Sugiarto, Kamis (18/4/2024).
Sebelumnya diberitakan, banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu ke Gunung Semeru.
Banjir dipicu intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan puncak dan lereng gunung sejak sore hari.
Akibatnya, banjir dengan kekuatan getaran overscale melibas sungai yang berada di lereng gunung.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, kekuatan getaran banjir mencapai amplitudo 40 milimeter.
Pos pantau juga mencatat banjir berlangsung selama 15.300 detik atau 4 jam 15 menit.
Sementara itu, Ketua Tim SAR Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Budi Hartono mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru kali ini cukup besar.
Gemuruh air di daerah aliran sungai (DAS) Semeru membuat warga sekitar sungai mengungsi.
“Ada ratusan warga yang mengungsi ke tempat aman,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/4).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.