Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Reiner, Pria Asal Jerman, Saat Pertama Kali Makan Ketupat

Kompas.com - 15/04/2024, 06:28 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Reiner, pria asal Jerman, berkesempatan menikmati sajian ketupat Lebaran yang dihidangkan warga dalam Festival Ketupat di Masjid Al Ahmad, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (14/4/2024).

Reiner mengaku telah beberapa kali melihat orang menganyam ketupat. Namun, dia tidak pernah tahu manfaat dan kegunaannya, sampai akhirnya dia kini memakannya.

"Saya terlalu malu untuk menanyakannya. Tapi sekarang saya jadi tahu kalau ini bisa dimakan,” ujar Reiner saat ditemui Kompas.com di ajang festival tersebut.

Baca juga: Kawanan Monyet Liar Masuki Rumah-rumah di Cileunyi, Curi Ketupat

Ketupat menurutnya cukup unik. Sebab, selain isinya bisa dimakan dan enak, secara kemasan juga cukup menarik karena dibungkus dari bahan alami, yaitu daun kelapa.

“Dengan bentuk begini ini mudah dibawa ke mana-mana,” Reiner menambahkan.

Baca juga: Jualan Kulit Ketupat di Pasar Pondok Labu, Rusni Raup Keuntungan Jutaan Rupiah dalam 3 Hari

Reiner secara tidak sengaja hadir di festival itu. Saat panitia mengundang para pengguna jalan yang melintas di depan masjid, Reiner yang sedang berolahraga juga melintas.

Sehingga, petugas panitia juga turut mempersilakan pria yang sudah tujuh tahun tinggal di Indonesia itu untuk mampir dan mencicipi sajian ketupat.

Reiner mengaku baru pertama kali mengikuti Lebaran ketupat. Dia menyatakan kekagumannya setelah panitia menjelaskan latar belakang kegiatan tahunan tersebut, yakni sebagai ajang silaturahmi warga sekaligus berbagi dengan sesama.

Menurutnya, kegiatan tersebut cukup bagus karena dengan medium ketupat, warga dari berbagai kalangan bisa bersatu, berkumpul bersama dalam suasana yang hangat.

Begitu juga dengan kekompakan warga yang bahu-membahu bersama sehingga tersaji aneka makanan dan minuman dalam kegiatan.

"Orang-orangnya sangat ramah dan saya suka cara mereka bertidak bersama," katanya dalam bahasa Inggris.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com