Salin Artikel

Kesan Reiner, Pria Asal Jerman, Saat Pertama Kali Makan Ketupat

KEDIRI, KOMPAS.com - Reiner, pria asal Jerman, berkesempatan menikmati sajian ketupat Lebaran yang dihidangkan warga dalam Festival Ketupat di Masjid Al Ahmad, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (14/4/2024).

Reiner mengaku telah beberapa kali melihat orang menganyam ketupat. Namun, dia tidak pernah tahu manfaat dan kegunaannya, sampai akhirnya dia kini memakannya.

"Saya terlalu malu untuk menanyakannya. Tapi sekarang saya jadi tahu kalau ini bisa dimakan,” ujar Reiner saat ditemui Kompas.com di ajang festival tersebut.

Ketupat menurutnya cukup unik. Sebab, selain isinya bisa dimakan dan enak, secara kemasan juga cukup menarik karena dibungkus dari bahan alami, yaitu daun kelapa.

“Dengan bentuk begini ini mudah dibawa ke mana-mana,” Reiner menambahkan.

Reiner secara tidak sengaja hadir di festival itu. Saat panitia mengundang para pengguna jalan yang melintas di depan masjid, Reiner yang sedang berolahraga juga melintas.

Sehingga, petugas panitia juga turut mempersilakan pria yang sudah tujuh tahun tinggal di Indonesia itu untuk mampir dan mencicipi sajian ketupat.

Reiner mengaku baru pertama kali mengikuti Lebaran ketupat. Dia menyatakan kekagumannya setelah panitia menjelaskan latar belakang kegiatan tahunan tersebut, yakni sebagai ajang silaturahmi warga sekaligus berbagi dengan sesama.

Menurutnya, kegiatan tersebut cukup bagus karena dengan medium ketupat, warga dari berbagai kalangan bisa bersatu, berkumpul bersama dalam suasana yang hangat.

Begitu juga dengan kekompakan warga yang bahu-membahu bersama sehingga tersaji aneka makanan dan minuman dalam kegiatan.

"Orang-orangnya sangat ramah dan saya suka cara mereka bertidak bersama," katanya dalam bahasa Inggris.

"Istri saya akan menyukainya,” pungkasnya.

Sebelumnya, jemaah dan warga sekitar masjid Al Ahmad di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar Festival Ketupat pada Minggu (14/4/2024).

Dalam ajang itu, panitia menyiapkan 1.000 paket menu ketupat. Selain dinikmati para jemaah, banyak para pengguna jalan yang mampir untuk turut menikmati makanan tradisional saat Lebaran itu.

Ketua Panitia Festival Ketupat Syahrul Munir mengatakan, meski merupakan kegiatan Islami, pihaknya juga mempersilakan warga non-muslim untuk turut menikmati hidangan yang ada.

Sebab, ini adalah tradisi dan tradisi itu merupakan wahana silaturahmi sesama manusia. Jadi meski nuansa Islami, tapi kami juga mempersilakan teman non-muslim untuk bisa menikmatinya.” ujar Syahrul Munir.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/15/062803378/kesan-reiner-pria-asal-jerman-saat-pertama-kali-makan-ketupat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke