Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Kompas.com, 28 Maret 2024, 16:31 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ribuan warga mengantre di Gedung Kartini, Jalan Tangkuban Perahu, Kota Malang, Jawa Timur, untuk menukarkan uang pecahan pada Kamis (28/3/2024).

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang bersama perbankan menjelang Lebaran 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Salah satu warga Samaan, Kota Malang, Fajar (32), mengaku sudah mengantre sejak pukul 4 subuh. Dia baru bisa menukarkan uang pecahan senilai Rp 3,8 juta sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya tahu informasi ini dari Instagram, tahun kemarin menukarnya juga di sini, jadi memang sudah tahu harus berangkat pagi, saya tukar ada pecahan Rp 2.000, Rp 10.000, Rp 20.000, buat ponakan-ponakan," kata Fajar.

Baca juga: Saat Warga Cirebon Berdesakan dan Saling Dorong demi Tukar Uang Baru...

Kepala KPw BI Malang, Febrina, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan puncak layanan penukaran uang pecahan dari rangkaian kegiatan BI Malang kepada masyarakat dengan menggandeng delapan bank umum.

Kuota yang diberikan sebanyak 3.000 penukar. Hingga pukul 09.00 WIB, diperkirakan kegiatan tersebut sudah melayani sekitar 2.000 penukar.

"Layanan penukaran uang yang disediakan di sini menggunakan metode scan/tap KTP, di mana satu KTP hanya dapat melakukan satu kali penukaran. Dengan cara ini diharapkan manfaat layanan penukaran ini dapat dirasakan lebih merata kepada lebih banyak masyarakat penukar," kata Febrina, Kamis (28/3/2024).

Setiap penukar mendapatkan kuota satu paket penukaran maksimal senilai Rp 3,8 juta, mulai dari pecahan Rp 20.000 sampai dengan Rp 1.000 masing-masing satu pak/bendel.

Selain dapat menukarkan secara cash to cash, beberapa perbankan juga menyiapkan layanan penukaran secara nontunai melalui scan QRIS.

"Kami telah menyiapkan modal layanan terpadu ini sejumlah Rp 11,4 miliar," katanya.

Selain itu, penukar juga dapat mengikuti ExperienceQRIS dengan berdonasi atau bersedekah senilai Rp 2.024 dan mendapatkan minyak goreng satu liter.

"Selain penukaran di Gedung Kartini, kami bersama perbankan juga membuka layanan penukaran melalui layanan mobil kas keliling dan penukaran melalui loket perbankan yang tersebar di 7 kota/kabupaten di wilayah kerja KPw BI Malang," katanya.

Baca juga: Antisipasi Ada Uang Palsu, BI Malang Imbau Masyarakat Gunakan Layanan Resmi untuk Tukar Uang Pecahan Baru

Selain itu, dikatakannya, untuk realisasi penukaran uang pecahan di wilayah kerja BI Malang mencapai Rp 1,9 triliun dari jumlah yang disiapkan Rp 4,69 triliun. Dia optimistis, realisasi penukaran terus meningkat menjelang Lebaran 2024.

"Mungkin setelah THR-an nambah banyak perputarannya. Nanti setelah itu minggu depan harapan kami bisa terealisasi lebih dari itu. Kami juga ada reserve untuk antisipasi apabila masyarakat membutuhkan," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau