Salin Artikel

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang bersama perbankan menjelang Lebaran 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Salah satu warga Samaan, Kota Malang, Fajar (32), mengaku sudah mengantre sejak pukul 4 subuh. Dia baru bisa menukarkan uang pecahan senilai Rp 3,8 juta sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya tahu informasi ini dari Instagram, tahun kemarin menukarnya juga di sini, jadi memang sudah tahu harus berangkat pagi, saya tukar ada pecahan Rp 2.000, Rp 10.000, Rp 20.000, buat ponakan-ponakan," kata Fajar.

Kepala KPw BI Malang, Febrina, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan puncak layanan penukaran uang pecahan dari rangkaian kegiatan BI Malang kepada masyarakat dengan menggandeng delapan bank umum.

Kuota yang diberikan sebanyak 3.000 penukar. Hingga pukul 09.00 WIB, diperkirakan kegiatan tersebut sudah melayani sekitar 2.000 penukar.

"Layanan penukaran uang yang disediakan di sini menggunakan metode scan/tap KTP, di mana satu KTP hanya dapat melakukan satu kali penukaran. Dengan cara ini diharapkan manfaat layanan penukaran ini dapat dirasakan lebih merata kepada lebih banyak masyarakat penukar," kata Febrina, Kamis (28/3/2024).

Setiap penukar mendapatkan kuota satu paket penukaran maksimal senilai Rp 3,8 juta, mulai dari pecahan Rp 20.000 sampai dengan Rp 1.000 masing-masing satu pak/bendel.

Selain dapat menukarkan secara cash to cash, beberapa perbankan juga menyiapkan layanan penukaran secara nontunai melalui scan QRIS.

"Kami telah menyiapkan modal layanan terpadu ini sejumlah Rp 11,4 miliar," katanya.

Selain itu, penukar juga dapat mengikuti ExperienceQRIS dengan berdonasi atau bersedekah senilai Rp 2.024 dan mendapatkan minyak goreng satu liter.

"Selain penukaran di Gedung Kartini, kami bersama perbankan juga membuka layanan penukaran melalui layanan mobil kas keliling dan penukaran melalui loket perbankan yang tersebar di 7 kota/kabupaten di wilayah kerja KPw BI Malang," katanya.

Selain itu, dikatakannya, untuk realisasi penukaran uang pecahan di wilayah kerja BI Malang mencapai Rp 1,9 triliun dari jumlah yang disiapkan Rp 4,69 triliun. Dia optimistis, realisasi penukaran terus meningkat menjelang Lebaran 2024.

"Mungkin setelah THR-an nambah banyak perputarannya. Nanti setelah itu minggu depan harapan kami bisa terealisasi lebih dari itu. Kami juga ada reserve untuk antisipasi apabila masyarakat membutuhkan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/28/163126678/ribuan-warga-di-malang-antre-tukar-uang-ada-yang-dari-pukul-4-subuh

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com