Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desak Pemerintah Tutup Toko Miras Jelang Ramadhan, Sejumlah Massa Datangi Camat di Banyuwangi

Kompas.com - 09/03/2024, 14:26 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Aliansi Umat Islam di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mendesak pemerintah untuk menutup toko minuman keras (miras), jelang bulan Ramadhan. Mereka menggeruduk kantor camat Cluring. 

Massa dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah itu meminta agar aktivitas penjualan minuman beralkohol berhenti beroperasi.

Menurut Korlap Aliansi Umat Islam, Haerul Adam, peredaran minuman keras di Kabupaten Banyuwangi khususnya di Kecamatan Cluring, cukup masif.

Baca juga: Konsumsi Miras Sebelum Berkendara, Pemuda di Purworejo Tabrak Seorang Kakek hingga Meninggal

"Tentu kami ingin selama Ramadan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan tenteram. Serta tidak terganggu dengan hal negatif," kata Adam, Sabtu (9/3/2024).

Pihaknya melakukan aksi tersebut sebagai bentuk ikhtiar, karena melihat situasi peredaran miras di wilayah Kecamatan Cluring, semakin marak.

"Setidaknya kami memulai dari Kecamatan Cluring," ungkap Adam.

Adam menjelaskan, pihaknya sebenarnya datang membawa massa untuk menuntut penutupan toko miras itu, dengan jumlah sebanyak seribu orang.

"Tapi batal setelah mempertimbangkan hasil pertemuan bersama dengan Forkopimda dan pihak Kepolisian Polresta Banyuwangi di kantor Kecamatan Cluring," ujar Adam.

Ketua MWC NU Kecamatan Cluring, Rohmad Ishaq mengatakan, desakan penutupan toko miras itu dilakukan karena selama ini beroperasi dengan secara terang-terangan.

"Desakan kami ini tentu ada dasar-dasarnya. Secara terang-terangan menjual di tempat terbuka dan dipinggir jalan besar,” ujar Rohmad.

Diakui, salah satu toko penjual miras tersebut berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Lokasinya berada di pinggir jalan raya.

"Ini juga menganggu kenyamanan dalam beribadah puasa," terang Rohmad.

Ketua Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Cluring, Akhmad Kholilur Rohman menyambut positif dari pertemuan tersebut.

“Pak Camat janji akan meminta pemilik toko untuk tutup. Kami tunggu realisasinya," katanya.

Aliansi Umat Islam tersebut berharap, hasil musyawarah kesepakatan bersama itu dapat segera terealisasi.

Mereka mengancam akan mendatangkan massa dengan jumlah besar jika tuntutannya tidak ditindaklanjuti dan masih ada lapak miras yang buka saat Ramadhan. 

Baca juga: Anak Diperkosa 6 Remaja di Riau, Korban Dicecoki Miras

"Kami kolaborasi dengan pihak-pihak terkait termasuk juga ormas lintas agama siap men-sweping dan menutup lapak yang tetap beroperasi," tutup Adam.

Camat Cluring, Ambyah, berterima kasih atas saran dan masukan dari masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan.

Namun, dia meminta agar masyarakat bersabar. Dia juga meminta untuk memberi kesempatan berkoordinasi dengan pemilik toko.

Ambyah membenarkan, jika mulanya para tokoh agama itu akan menggelar aksi unjuk rasa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

“Kami minta untuk menahan diri dulu, dalam mediasi tadi sudah ada kesepakatan," ucap Ambyah.

Dalam mediasi itu, Camat Cluring akan memberikan semacam surat imbauan kepada toko miras untuk melengkapi perizinan.

“Selama perizinan belum lengkap, untuk tidak buka dahulu," tandas Ambyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Alasan Wali Kota Blitar Santoso Tak Maju pada Pilkada 2024 meski Sudah Ambil Formulir

Alasan Wali Kota Blitar Santoso Tak Maju pada Pilkada 2024 meski Sudah Ambil Formulir

Surabaya
Selebgram Rizky Boncell Bersama Heri Cahyono Daftar Pilkada Kota Malang Jalur Independen

Selebgram Rizky Boncell Bersama Heri Cahyono Daftar Pilkada Kota Malang Jalur Independen

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Surabaya
Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Surabaya
Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com