Salin Artikel

Desak Pemerintah Tutup Toko Miras Jelang Ramadhan, Sejumlah Massa Datangi Camat di Banyuwangi

Massa dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah itu meminta agar aktivitas penjualan minuman beralkohol berhenti beroperasi.

Menurut Korlap Aliansi Umat Islam, Haerul Adam, peredaran minuman keras di Kabupaten Banyuwangi khususnya di Kecamatan Cluring, cukup masif.

"Tentu kami ingin selama Ramadan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan tenteram. Serta tidak terganggu dengan hal negatif," kata Adam, Sabtu (9/3/2024).

Pihaknya melakukan aksi tersebut sebagai bentuk ikhtiar, karena melihat situasi peredaran miras di wilayah Kecamatan Cluring, semakin marak.

"Setidaknya kami memulai dari Kecamatan Cluring," ungkap Adam.

Adam menjelaskan, pihaknya sebenarnya datang membawa massa untuk menuntut penutupan toko miras itu, dengan jumlah sebanyak seribu orang.

"Tapi batal setelah mempertimbangkan hasil pertemuan bersama dengan Forkopimda dan pihak Kepolisian Polresta Banyuwangi di kantor Kecamatan Cluring," ujar Adam.

Ketua MWC NU Kecamatan Cluring, Rohmad Ishaq mengatakan, desakan penutupan toko miras itu dilakukan karena selama ini beroperasi dengan secara terang-terangan.

Diakui, salah satu toko penjual miras tersebut berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Lokasinya berada di pinggir jalan raya.

"Ini juga menganggu kenyamanan dalam beribadah puasa," terang Rohmad.

Ketua Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Cluring, Akhmad Kholilur Rohman menyambut positif dari pertemuan tersebut.

“Pak Camat janji akan meminta pemilik toko untuk tutup. Kami tunggu realisasinya," katanya.

Aliansi Umat Islam tersebut berharap, hasil musyawarah kesepakatan bersama itu dapat segera terealisasi.

Mereka mengancam akan mendatangkan massa dengan jumlah besar jika tuntutannya tidak ditindaklanjuti dan masih ada lapak miras yang buka saat Ramadhan. 

"Kami kolaborasi dengan pihak-pihak terkait termasuk juga ormas lintas agama siap men-sweping dan menutup lapak yang tetap beroperasi," tutup Adam.

Camat Cluring, Ambyah, berterima kasih atas saran dan masukan dari masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan.

Namun, dia meminta agar masyarakat bersabar. Dia juga meminta untuk memberi kesempatan berkoordinasi dengan pemilik toko.

Ambyah membenarkan, jika mulanya para tokoh agama itu akan menggelar aksi unjuk rasa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

“Kami minta untuk menahan diri dulu, dalam mediasi tadi sudah ada kesepakatan," ucap Ambyah.

Dalam mediasi itu, Camat Cluring akan memberikan semacam surat imbauan kepada toko miras untuk melengkapi perizinan.

“Selama perizinan belum lengkap, untuk tidak buka dahulu," tandas Ambyah.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/09/142658578/desak-pemerintah-tutup-toko-miras-jelang-ramadhan-sejumlah-massa-datangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke