Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Truk Berisi Rokok Senilai Rp 1 Miliar di Madiun Diduga 3 Orang

Kompas.com, 27 Februari 2024, 12:49 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Satreskrim Polres Madiun mengamankan satu truk pengangkut rokok senilai Rp 1 miliar yang dibajak tiga perampok di ruas jalan Madiun-Ngawi di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Peristiwa perampokan tersebut terjadi pada Sabtu (24/2/2024) dini hari.

Baca juga: Truk Angkut Rokok Senilai Rp 1 Miliar Dirampok di Madiun, Pelaku Mengaku Aparat

Polisi saat ini memburu tiga terduga pelaku yang berkomplot merampok truk boks berisi rokok asal Kabupaten Malang tersebut.

Kapolres Madiun, AKBP Muhammad Ridwan yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (27/2/2024) menyatakan, berdasarkan keterangan saksi korban, terduga pelaku perampokan sebanyak tiga orang.

"Keterangan saksi menyebutkan jumlah terduga pelaku sebanyak dua atau tiga pelaku," kata Ridwan.

Baca juga: Truk Angkut Rokok Senilai Rp 1 Miliar Dirampok di Madiun, Pelaku Mengaku Aparat

Untuk kepentingan penyedikan, kata Ridwan, tim Satreskrim Polres Madiun sudah menggelar olah tempat kejadian perkara di Cirebon dan Ciledug. Tak hanya itu, polisi juga membawa truk box yang mengangkut rokok tersebut ke Madiun.

"Tim kami sudah ke lokasi penemuan korban dan truk di Cirebon," jelas Ridwan.

Baca juga: Kronologi Pedagang Rujak di Bandung Barat Tewas Dihantam Ban Truk yang Terlepas

Buru pelaku

Mantan Kapolres Magetan ini menyatakan tim sementara memburu keberadaan para terduga pelaku berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti.

Hanya saja, Ridwan belum mengungkap identitas terduga pelaku perampokan truk boks memuat rokok senilai Rp 1 miliar tersebut.

"Kasus ini sudah dilaporkan di Polres Madiun. Penyidik sudah olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi untuk memburu pelaku dengan melacak keberadaan mereka dari rekaman CCTV," ungkap Ridwan.

Baca juga: Pedagang Rujak Tewas Dihantam Ban Truk yang Lepas di Bandung Barat

Pantauan di Polres Madiun, nampak truk boks pengangkut rokok yang dirampok sudah terparkir di Lapangan Mapolres Madiun.

Truk berwarna putih bernomor polisi N 8023 EU tersebut mengalami pecah bagian rating kiri. Sementara gembok pintu belakang sudah dalam kondisi rusak diduga digergaji besi.

Diberitakan sebelumnya, truk pengangkut rokok senilai Rp 1 miliar dirampok oleh sejumlah orang di ruas jalan Madiun-Ngawi di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (24/2/2024).

Para pelaku mengaku sebagai aparat saat membajak truk bermuatan rokok dari Kabupaten Malang tersebut.

Kapolres Madiun, AKBP Muhammad Ridwan mengungkapkan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

“Para pelaku mengaku sebagai aparat. Kemudian menyebut rokok dalam kendaraan yang dibawa truk tersebut adalah ilegal,” kata Ridwan, Senin (26/2/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau