Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Situbondo Diambil dari Nama Pangeran

Kompas.com - 20/02/2024, 22:28 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Situbondo adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur.

Di masa penjajahan Belanda, Kabupaten Situbondo bernama Kabupaten Panarukan dengan ibu kota di Situbondo.

Pada saat Gubernur Jenderal Daendels sekitar (1808-1811) membangun jalan kerja paksa di sepanjang pantai utara Jawa. 

Proyek pembangunan jalan tersebut dikenal dengan sebutan Jalan Anyer-Panarukan atau Jalan Daendels.

Nama Kabupaten Panarukan kemudian diganti menjadi Kabupaten Situbondo pada masa pemerintahan Bupati Achmad Tahir sekitar 1972.

Berdasarkan cerita legenda, nama Situbondo diambil dari nama seorang pangeran, yaitu Pangeran Aryo Gajah Situbondo atau Pangeran Situbondo.

Masyarakat menyakini bahwa Pangeran Situbondo tidak pernah menampakkan dirinya.

Diperkirakan keberadaan dirinya di wilayah Situbondo telah meninggal dunia akibat kekalahan pertempuran dengan Joko Jumput.

Baca juga: Asal-usul Nama Surabaya, Pertarungan Sura dan Baya

Berikut ini asal usul nama Situbondo berdasarkan legenda, salah satu cerita rakyat Situbondo

Asal-usul Nama Situbondo

Legenda Nama Situbondo

Pangeran Aryo Gajah Situbondo atau Pangeran Situbondo berasal dari Madura.

Suatu saat, Pangeran Aryo Gajah Situbondo bermaksud meminang putri Adipati Suroboyo yang terkenal cantik.

Pangeran Aryo Gajah Situbondo kemudian datang ke Surabaya untuk melamar putri Adipati Adipati Suroboyo tersebut.

Sesungguhnya, lamaran tersebut ditolak oleh Adipati Suroboyo, namun penolakan tidak dilakukan secara terus terang melainkan melalui suatu syarat.

Dimana, Pangeran Aryo Gajah Situbondo diminta untuk membabat hutan di sebelah timur Surabaya.

Persyaratan tersebut hanya sebagai alasan untuk mengulur waktu saja, sambil merencanakan untuk menyingkirkan Pangeran Aryo Gajah Situbondo.

Rencana Adipati Suroboyo mulai menemukan titik terang saat keponakannya yang bernama Joko Taruno datang dari Kediri. Dia juga bermaksud meminang putri Adipati Suroboyo.

Kali ini, Adipati Suroboyo tidak keberatan, namun ada syaratnya. Joko Taruno harus mengalahkan Pangeran Aryo Gajah Situbondo terlebih dahulu.

Joko Taruno menyanggupi demi keinginnnya meminang sang putri. Ia berangkat ke hutan untuk mengalahkan Pangeran Aryo Gajah Situbondo.

Baca juga: Arca Joko Dolog, Peninggalan Kerajaan Singasari

Sayangnya dalam suatu pertarungan, Joko Taruno mengalami kekalahan namun tidak sampai terbunuh, maka Joko Taruno mengadakan sayembara.

Bahwa, 'barang siapa yang dapat mengalahkan Pangeran Situbondo akan mendapatkan hadiah separuh dari kekayaannya'.

Sayembara tersebut sampai ditelinga Joko Jumput, putra Mbok Rondo Prabankenco, yang berkeinginan mencobanya.

Pangeran Aryo Gajah Situbondo ditantang oleh Joko Jumput. Dalam pertarungan tersebut dimenangkan oleh Joko Jumput.

Joko Jumput berhasil menendang Pangeran Aryo Gajah Situbondo ke arah timur hingga tiba di daerah Kabupaten Situbondo.

Hal tersebut diketahui dengan ditemukannya sebuah 'odheng' (ikat kepala) Pangeran Aryo Gajah Situbondo, yang tepatnya ditemukan di wilayah Kelurahan Patokan.

Daerah tersebut sekarang menjadi Ibu kota Kabupaten Situbondo.

Kemenangan Joko Jumput atas Pangeran Aryo Gajah Situbondo diakui Joko Taruno dihadapan Adipati Suroboyo sebagai kemenangannya.

Namun, Adipati Suroboyo tidak begitu saja mempercayainya, sebagai bukti dia meminta keduanya (Joko Jumput dan Joko Taruno) untuk menentukan pemenang sesungguhnya.

Dalam pertarungan itu, Joko Taruno terkena kutukan menjadi patung 'Joko Dolog' akibat kebohongannya.

Arti Kata Situbondo

Menurut pemeo yang berkembang di masyarakat, Situbondo berasal dari kata 'Siti' yang berarti tanah dan 'Bondo' yang artinya ikat.

Baca juga: Kepulauan Riau: Sejarah dan Asal-usul Nama

Arti kata tersebut mengandung keyakinan bahwa para pendatang akan diikat untuk menetap di tanah Situbondo.

Pada kenyataannya pendapat tersebut mendekati kebenaran. Dimana, banyak pendatang yang akhirnya menetap di Kabupaten Situbondo.

Sumber:

web.situbondokab.go.id dan cagarbudayajatim.com

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com