Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Ada Orang Dikumpulkan di Jalan Dapat Bansos, Itu Tidak Boleh

Kompas.com - 07/02/2024, 16:42 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyinggung soal distribusi bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah yang salah kaprah.

Menurutnya, ada praktik pembagian bansos dengan cara mengumpulkan orang di jalan.

Sehingga, bantuan yang seharusnya diberikan untuk keluarga miskin jatuh ke orang yang berada.

Baca juga: JK Minta Pemerintah Tak Paksakan Pembagian Bansos Jelang Pemilu 2024

"Ada orang dikumpulkan di jalan dapat bansos, itu tidak boleh, karena itu orang lewat pakai sepeda motor pakai mobil. Orang punya sepeda motor enggak perlu bansos," kata Mahfud saat berkampanye di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Rabu (7/2/2024).

Kesalahan lain, menurut Mahfud, praktik-praktik nepotisme dengan memasukkan sanak keluarga pejabat dalam daftar penerima bansos juga masih marak terjadi.

"Ada saudaranya pejabat sebenarnya mampu dimasukkan (daftar penerima bansos), saudaranya pegawai departemen sosial dimasukkan itu tidak boleh, akhirnya yang beneran miskin enggak dapat," tambahnya.

Baca juga: Pemerintah Setop Sementara Penyaluran Bansos Pangan karena Pemilu

Mahfud juga menuturkan, dalam proses distribusi bansos, seharusnya tidak perlu sampai pejabat tinggi negara yang turun tangan.

Sebab, pemerintah memiliki badan usaha yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang seperti kantor pos.

"Pengiriman bansos enggak perlu diantar bupati, gubernur, kirim aja lewat kantor pos. Kalau pun harus diantar enggak usah pejabat tinggi, mentok lurah atau kepala desa," tuturnya.

Mahfud berjanji, apabila Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, tidak ada lagi bansos yang tidak tepat sasaran.

Baca juga: Bawaslu Putuskan Ridwan Kamil Tak Bersalah, TPD Ganjar-Mahfud: Ada Indikasi Intervensi

Ia mengungkapkan, pihaknya telah memiliki program KTP sakti yang akan mengklasifikasikan pendapatan setiap warga negara.

Sehingga, bantuan yang diberikan pemerintah nantinya akan langsung dikirimkan dengan mengacu pada data tersebut.

"Buat KTP sakti, disana datanya akan lengkap jadi kita bisa mengetahui siapa saja warga negara yang penghasilannya masih rendah langsung dikirim kesana bantuannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus Guru Cabuli Murid di Sumenep, Orangtua Korban Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Kasus Guru Cabuli Murid di Sumenep, Orangtua Korban Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Surabaya
Khofifah: Kita Harap Jatim Jadi Referensi Rekonsiliasi Nasional Pasca-pilpres

Khofifah: Kita Harap Jatim Jadi Referensi Rekonsiliasi Nasional Pasca-pilpres

Surabaya
PDI-P Disebut Sudah Tentukan Figur yang Direkomendasikan di Pilkada 2024 Blitar Raya

PDI-P Disebut Sudah Tentukan Figur yang Direkomendasikan di Pilkada 2024 Blitar Raya

Surabaya
Gibran: Dulu di Pilpres Bu Khofifah Dukung Saya, Giliran Saya Bantu Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Gibran: Dulu di Pilpres Bu Khofifah Dukung Saya, Giliran Saya Bantu Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Surabaya
Komplotan Curanmor Sewa Apartemen di Surabaya untuk Simpan Motor Curian

Komplotan Curanmor Sewa Apartemen di Surabaya untuk Simpan Motor Curian

Surabaya
Curi iPhone di Kampus, Mahasiswa di Kupang Ditangkap

Curi iPhone di Kampus, Mahasiswa di Kupang Ditangkap

Surabaya
Ditegur karena Berpakaian Ketat, Gadis di Probolinggo Gantung Diri di Kamar

Ditegur karena Berpakaian Ketat, Gadis di Probolinggo Gantung Diri di Kamar

Surabaya
Sowan ke Khofifah, Gibran: Giliran Saya Bantu Bu Khofifah dan Mas Emil

Sowan ke Khofifah, Gibran: Giliran Saya Bantu Bu Khofifah dan Mas Emil

Surabaya
Polisi Upayakan Diversi pada 11 Anak Tersangka Kericuhan Suporter dengan Polisi di Surabaya

Polisi Upayakan Diversi pada 11 Anak Tersangka Kericuhan Suporter dengan Polisi di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Wali Kota Mataram Izinkan Event MXGP 2024 di Sirkuit Selaparang

Wali Kota Mataram Izinkan Event MXGP 2024 di Sirkuit Selaparang

Surabaya
Miliki Senpi Rakitan M16, Pria di Situbondo Ditangkap

Miliki Senpi Rakitan M16, Pria di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
PKB Usung Bakal Calon Petahana pada Pilkada Mojokerto

PKB Usung Bakal Calon Petahana pada Pilkada Mojokerto

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com